Nama itu pendek. Tiga huruf saja. Bacanya juga mudah. 811. Delapan satu satu. Apa itu? Ternyata itu adalah kode nomor telepon seluler. Memang, kode telepon seluler untuk provider Telkomsel adalah 0811… Angka cantik ini, dijadikan identitas komunitas gowes karyawan Telkomsel. Salah satunya, 811 Jatim yang punya kebiasaan unik.

Gravel bike, secara definisi, adalah sepeda serbabisa. Mau dipakai balapan atau menanjak “normal,” tinggal pasang ban 25 atau 28 mm. Mau dipakai di jalur offroad, tinggal pasang ban 38, 40, bahkan 45 mm. Seiring dengan berkembangnya popularitas dan volume peredaran, berkembang pula varian dari gravel bike itu sendiri.

Herbana Bromo KOM Challenge 2019 telah berakhir. Pihak penyelenggara telah memikirkan perkembangan even ini selanjutnya. Setelah diskusi internal, maka ditetapkanlah tanggal untuk even serupa tahun depan. Bromo KOM Challenge 2020 dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 14 Maret 2020.

Penggemar sepeda serius mungkin sudah merasakannya. Sepeda sekarang didominasi oleh kategori “gravel.” Tampilan seperti road bike, tapi mampu menggunakan ban lebar. Bahkan hingga 45 mm juga bisa dipasangi wheelset MTB, tepatnya ukuran 650b. Mungkin, masih banyak yang bingung, apa itu gravel bike.

Julian Alaphilippe dan timnya, Deceuninck-QuickStep, terus mendominasi awal musim 2019. Bintang Prancis tersebut merebut kemenangan di lomba Monument pertama tahun ini, Milan-San Remo, Sabtu (23/3).

Even Herbana Bromo KOM Challenge 2019 mencatat ada 1.148 cyclist sebagai peserta. Mereka datang dari 13 negara, ratusan kota seluruh Indonesia dan dari 363 komunitas. Dengan tingkat partisipasi yang besar ini, tentunya berdampak positif kepada sponsor yang mendukung suksesnya even gowes menanjak ke Wonokitri, Bromo ini.

Doyok dan Asri sangat menikmati gowes menanjak ke Wonokitri, Bromo. Saking enjoynya mereka membawa pulang hadiah cash money dan medali sera piala. Perjuangan mereka tidak hanya di atas sadel untuk menyelesaikan Herbana Bromo KOM Challenge. Tapi juga berjuang mencari tiket pulang ke Bogor.

Balapan “Monument” pertama 2019, Milan-San Remo, diselenggarakan Sabtu, 23 Maret. Ini balapan one-day yang sangat panjang, 291 km, memakan waktu sekitar tujuh jam. Paling presisi dideskripsikan oleh Greg Van Avermaet (CCC Team): “Ini balapan yang mudah diselesaikan, tapi sulit untuk dimenangkan.”

Setiap tanjakan pasti mempunyai cerita. Apalagi tanjakan yang menuntut mental tangguh seperti menuju Wonokitri, Bromo ini. Dian Rachmawan dan Kokok Susanto memiliki cerita seru menaklukkan tanjakan setinggi 2.000 meter dan sepanjang 25 km.

Dengan penuh keraguan saya mengisi pendaftaran online untuk Bromo KOM Challenge 2019, tapi akhirnya saya bulatkan tekad untuk mengklik tombol daftar dan segera membayar penuh biaya pendaftaran. Mengapa saya ragu?