Spanyol punya idola baru di Vuelta a Espana 2018. Baru berusia 23 tahun, Enric Mas berhasil meraih satu kemenangan dan finis di urutan dua general classification (GC) untuk Quick-Step Floors. Tidak banyak yang tahu, Mas sebenarnya sudah digadang-gadang bakal jadi bintang. Bahkan, legenda Spanyol, Alberto Contador, pernah merekrutnya dan menyebutnya sebagai penerusnya di masa depan!

Minggu malam, 16 September. Simon Yates hanya perlu tampil hati-hati, memastikan diri mencapai garis finis di Etape 21 Vuelta a Espana 2018. Ini “etape parade,” sangat datar, dirancang sebagai pesta perayaan juara yang berakhir dengan sprint finish. Kalau segalanya berjalan lancar, Simon Yates akan finis aman dan nyaman di dalam peloton. Kemudian merayakan bersama rekan-rekannya di Mitchelton-Scott. Saat itulah, dia resmi menjadi juara Vuelta a Espana 2018.

Inggris punya juara grand tour baru. Simon Yates merebut sukses di Vuelta a Espana. Pembalap Mitchelton-Scott berusia 25 tahun itu mengamankan red jersey dengan cara sangat meyakinkan. Di Etape 20 yang berlangsung Sabtu, 15 September, Yates tampil agresif. Dia tak mau sekadar jadi “pemain bertahan” di etape 97,3 km yang terdiri dari enam tanjakan tersebut.

Magnesium bukan material baru digunakan di industri sepeda. Ada frame rim, juga kaki suspension fork. Meski demikian, material ini tidak pernah masuk mainstream. Allite Inc., sebuah perusahaan di Amerika Serikat, berusaha mengubah nasib magnesium. Mereka telah mengembangkan material bernama “Super Magnesium,” dan mereka membayangkan material ini bisa menjadi alternatif utama –atau bahkan pesaing-- karbon.

Pembalap Italia Vittoria Bussi berhasil memecahkan rekor dunia pada Kamis, 13 September (Jumat dini hari WIB), di Velodrome Aguascalientes, Meksiko. Dia memecahkan World Hour Record untuk perempuan, mencapai jarak 48,007 km dalam waktu satu jam.

Persaingan Vuelta a Espana 2018, sepertinya, tidak akan berlangsung sampai tanjakan terakhir. Setelah Etape 19 yang finis di tanjakan Col de la Rabassa, Jumat, 14 September, Simon Yates semakin aman di puncak general classification (GC). Di tanjakan sepanjang 17 km itu, pembalap Mitchelton-Scott tersebut dengan “mudah” meninggalkan para penantang terdekatnya. Khususnya pasangan Movistar, Alejandro Valverde dan Nairo Quintana, yang “kolaps” pada km-km terakhir.

Pasukan breakaway bertahan dan merebut kemenangan di etape gunung atau naik-turun, itu sudah biasa. Dua pembalap breakaway bertahan dan menang di etape datar, itu sesuatu yang menakjubkan. Dan itulah yang terjadi di Etape 18 Vuelta a Espana 2018, Kamis, 13 September.

Nino Schurter alias N1NO berhasil mencatat rekor baru, mengukuhkan diri sebagai pembalap MTB terbaik dalam sejarah. Pada Minggu, 9 September lalu, pembalap Swiss itu berhasil meraih gelar juara dunia MTB (XC, cross country) untuk kali ketujuh. Sepedanya, Scott Spark RC 900 corak warna merah-putih (warna bendera Swiss) dengan komponen mutakhir dari SRAM, khususnya “XX1 Eagle Black Box,” wireless eTap rear derailleur.

Pasukan breakaway terus berpesta di Vuelta a Espana 2018. Pada Etape 17 yang berakhir di tanjakan curam Balcon de Bizkaia, Rabu, 12 September, kelompok yang melarikan diri dari peloton kembali meraih kemenangan. Michael Woods (EF Education First-Drapac) mampu meninggalkan tiga pesaing: Dylan Teuns (BMC), David de la Cruz (Team Sky), dan Rafal Majka (Bora-Hansgrohe).

Etape 16, etape time trial Vuelta a Espana 2018, menghasilkan dua ending yang sudah diduga. Pertama, di etape sejauh 32 km menuju Torrelavega itu, Rohan Dennis (BMC) terbukti tanpa lawan dalam hal melawan stop watch. Pembalap Australia itu kembali meraih kemenangan, seperti saat etape pembuka, 25 Agustus lalu.