Pembalap bertalenta asal Banyumas, Jawa Tengah, Dealton Nur Arif Prayogo membawa nama Indonesia di ajang UCI Road World Championship 2018. Even yang akan menentukan pembalap terbaik di dunia ini digelar di Innsbruck, Austria tanggal 22 – 30 September. Dealton fokus turun di kelas Individual Time Trial (ITT) Men Elite tanggal 26 September. Setelah mendapatkan “tiket” menjadi juara satu kelas ITT di lomba 2018 Road National Championship Indonesia di Bantul tanggal 14 Juli lalu.

Buat pecinta turing, pasti membutuhkan banyak ruang untuk membawa perlengkapan. Biasanya mereka menggunakan tas. Bisa dipasang di berbagai posisi. Di sadel belakang, handlebar, toptube, segitiga downtube bahkan carrier kiri kanan belakang. Ada tawaran solusi dari iOMOUNTS yang piawai membuat dudukan berbasis magnet. Yang tersedia untuk mobil, rumah, kantor dan sepeda motor selama lima tahun terakhir ini.

Berapa kecepatan maksimal yang pernah Anda capai saat bersepeda? Tidak peduli turunan atau flat, sebut saja berapa kecepatan Anda. Dijamin, tidak bisa melebihi kecepatan yang ditorehkan oleh Denise Mueller Korenek. 296,009 km/jam! Ya, anda tidak salah baca dan itu tidak salah ketik, hampir 300 km/jam di atas sebuah sepeda!

Produsen sepeda MTB asal Spanyol, Mondraker mempunyai ambisi besar. Membuat sepeda MTB full suspension paling ringan di dunia! Mengambil basis dari MTB best sellernya, Carbon Pro Hardtail. Mondraker menggandeng perusahaan karbon terbesar kedua di dunia, 3C (Carbon Composite Company) asal Jerman untuk mewujudkan mimpinya.

Ini bukan komunitas, bukan klub juga. Ini adalah gerakan. Ya, gerakan mempopulerkan atau melestarikan sepeda-sepeda jadul (jaman dulu). Gerakan ini di Bandung. Biasa disebut Jumat Jadul atau Bandung Vintage Friday. Mereka tidak mau kalah dengan road bike karbon yang mendominasi, setiap Jumat pagi mereka show off sepeda jadul kerennya. Tentu bahan sepeda mereka bukan karbon tapi besi atau aluminium.

Pesta sprint resmi menutup Vuelta a Espana 2018, Minggu, 16 September. Etape 21 ini berlangsung 100,9 km dari Alcorcon ke Madrid, berawal dengan santai merayakan sukses Simon Yates (Mitchelton-Scott) sebagai juara overall. Kemudian, saat waktunya mencari pemenang adu peluru ke garis finis, nama-nama familiar kembali muncul di depan.

Spanyol punya idola baru di Vuelta a Espana 2018. Baru berusia 23 tahun, Enric Mas berhasil meraih satu kemenangan dan finis di urutan dua general classification (GC) untuk Quick-Step Floors. Tidak banyak yang tahu, Mas sebenarnya sudah digadang-gadang bakal jadi bintang. Bahkan, legenda Spanyol, Alberto Contador, pernah merekrutnya dan menyebutnya sebagai penerusnya di masa depan!

Minggu malam, 16 September. Simon Yates hanya perlu tampil hati-hati, memastikan diri mencapai garis finis di Etape 21 Vuelta a Espana 2018. Ini “etape parade,” sangat datar, dirancang sebagai pesta perayaan juara yang berakhir dengan sprint finish. Kalau segalanya berjalan lancar, Simon Yates akan finis aman dan nyaman di dalam peloton. Kemudian merayakan bersama rekan-rekannya di Mitchelton-Scott. Saat itulah, dia resmi menjadi juara Vuelta a Espana 2018.