Buat pecinta sneaker, pasti tahu Adidas Yeezy Boost 350 V2. Ya, di Indonesia sneaker yang “dikondangkan” oleh Kanye West itu harganya bisa mencapai 15 jutaan rupiah sepasangnya. Ingin bergaya bersepeda pakai Yeezy dengan pedal cleat? Bisa!

Bersepeda erat kaitannya dengan musik. Musik disko bisa membuat putaran kaki juga lebih bersemangat mengikuti ritmenya. Ada banyak cara dilakukan cyclist untuk mendengarkan musik ketika bersepeda. Paling sering dilakukan adalah menggunakan earphone. Tapi ini sangat berbahaya! Tidak dianjurkan! Sangat membahayakan diri sendiri maupun cyclist lain. Kita tidak akan mendengar apa yang terjadi di sekeliling kita sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Sudah banyak kolaborasi produsen sepeda dengan super car kelas dunia. Giant, produsen sepeda terbesar di dunia asal Taiwan ini berbeda. Mengeluarkan edisi terbatas bertema pelukis kondang, Vincent Van Gogh. Kolaborasi yang unik, sebagai penanda ulang tahun pelukis asal Brabant, Belanda yang ke-165 tahun.

Sekeren apapun sepedanya, semahal apapun komponennya, semua bisa berantakan hanya karena satu hal, sadel! Disinilah kontak terbesar dan tumpuan badan kita. Harus dipilih yang paling pas dan nyaman agar bersepeda tidak menyiksa. Angie Marceleno dari 3 West Design asal Texas, Amerika Serikat menawarkan solusi sadel berbalon.

Pembalap profesional kelas dunia memang lebih bebas mau berbuat apa saja. Ada tim, mekanik dan sponsor yang siap menyediakan peralatan dan perlengkapan terbaik. Tapi kadang, tidak semuanya optimal. Sepatu misalnya. Kalau kurang nyaman dan tak ada alternatifnya? Tinggal ambil gunting, pisau, atau bor untuk memodifikasinya sendiri!

Tour de Suisse 2018 berakhir sempurna untuk BMC, tim asal Amerika Serikat yang disponsori oleh pabrikan sepeda asal Swiss. Di Etape 9 yang berupa time trial sejauh 34,1 km, Minggu, 17 Juni, BMC menyabet dua kebahagiaan sekaligus.

Fernando Gaviria (Quick-Step Floors) benar-benar belum beruntung di Tour de Suisse 2018. Pada Etape 8 di Bellinzona, Sabtu, 16 Juni, dia kembali berada di ambang kemenangan. Tapi, pada momen akhir, bintang muda Kolombia itu disalip oleh sprinter asal Prancis, Arnaud Demare (Groupama-FDJ).

Superstar asal Kolombia, Nairo Quintana, mulai menunjukkan taringnya di Etape 7 Tour de Suisse, Jumat, 15 Juni. Pembalap Movistar itu melakukan attack agresif di tanjakan panjang menuju finis di Arosa. Dia nyaris sendirian menaklukkan tanjakan 30 km yang tergolong hors categorie (terberat) tersebut.