Sejak tahun lalu, UCI –federasi balap dunia-- telah lebih aktif melakukan pengawasan di arena balap dunia. Menggunakan teknologi yang masih sederhana, yaitu magnometric tablet device (komputer tablet dengan sensor khusus). Untuk tahun ini, UCI menjelaskan strategi lebih komprehensif untuk mengantisipasi terjadinya motor doping.

Riccardo Minali dan Tim Astana kembali berjaya di Tour de Langkawi 2018. Mereka merebut kemenangan di Etape 4, yang berlangsung 188,3 km dari Dungun ke Pekan, Rabu, 21 Maret. Ini merupakan kemenangan kedua Minali di Malaysia tahun ini, setelah merebut etape kedua.

Persahabatan enam pria di atas roda dua sudah terjalin lama. Benny Yahya, Hariawan, Felix Sungal, Sutikno Susilo, Eddy Susilo dan Tonny Kindangen berkawan sehat dengan bersepeda bersama. Saat itu, Benny dan kawan-kawan berhasil mengumpulkan 25 orang untuk main sepeda bareng, masih dengan sepeda gunung (MTB).

Etape ketiga Tour de Langkawi 2018 seharusnya berakhir dengan bunch sprint di Kuala Terengganu. Tapi kali ini, kelompok yang melarikan diri dari peloton utama (breakaway) berhasil mencuri kemenangan. Adam De Vos merebut etape 166 km dari Kota Bahru itu untuk tim asal Amerika Serikat, Rally Cycling.

Campagnolo, produsen komponen legendaris Italia, sudah mendaftarkan paten untuk grupset 12-speed di Amerika Serikat. Menjadi yang pertama dari tiga besar produsen grupset –selain Shimano dan SRAM-- melakukannya untuk kategori sepeda balap.

Yellow jersey berpindah tangan usai Etape 2 Tour de Langkawi dari Gerik ke Kota Bahru. Pemenang etape pembuka, “Mr. Langkawi” Andrea Guardini (Bardiani CSF), tak sanggup bersaing melewati beberapa tanjakan, sehingga harus melepas pimpinan klasemen general classification (GC).

Andrea Guardini memang cocok disebut sebagai “Mr. Langkawi.” Sprinter Bardiani-CSF itu seperti ditakdirkan untuk selalu menang di tanah Malaysia. Pada Etape 1 Tour de Langkawi 2018, Minggu, 18 Maret, pembalap Italia itu kembali meraih kemenangan.

Balapan Monument pertama 2018, Milan-San Remo, berlangsung sesuai prediksi, bahwa hasilnya akan sulit diprediksi sampai benar-benar momen akhir lomba yang berlangsung 291 km tersebut. Hasil akhirnya? Vinzenzo Nibali, climber Bahrain-Merida, melarikan diri di ujung tanjakan terakhir di Poggio dengan hanya 6 km tersisa. Kemudian dia kesetanan di turunan dan bertahan sendirian sampai garis finis.