Banyak cyclist di Kediri. Untuk itu, sejak 2016, dibentuklah Serdadu Kelud Community (SRKC). Mengakomodasi semua jenis sepeda, road bike maupun mountain bike. Berkembangnya waktu, pecinta road bike yang ada di dalam SRKC makin bertambah. Sutikno, salah satu anggota SRKC mencetuskan ide untuk membentuk klub baru khusus anggota yang menggunakan road bike.

“Namanya Serdadu Kelud Cycling Club (SKCC),” tutur Cak Tikno, sapaan akrabnya. Alhasil, satu komunitas tapi ada dua ruh. SRKC untuk pecinta mountain bike, dan SKCC untuk pecinta road bike. “Meski begitu, semuanya tetap akur karena sepakat atas nama kemajuan komunitas sepeda di Kediri,” bilang Cak Tikno.

Sengaja dipilih nama unik “Serdadu” karena mereka gowes bergerombol sehingga mirip serdadu yang mau maju perang. “Juga serdadu itu seperti letusan gunung Kelud yang bergemuruh. Nama Kelud kita gunakan juga untuk mempromosikan wisata kota kami,” imbuh Nato Nagara, salah satu anggota SKCC.

Untuk SKCC yang saat ini anggotanya mencapai 60 cyclist memiliki jadwal gowes hari Sabtu dan Minggu. “Hari Sabtu tidak terlalu banyak karena masih kerja. Tapi Minggu banyak yang bisa ikut gowes,” bilang Cak Tikno. Biasanya, Taman Ngadiluwih jadi titik kumpul dan gowes ke arah Dholo, Pos 3 Kelud, Pagerwojo dan lainnya terpenting bisa climbing setinggi 1.000 meter. Untuk Minggu biasanya flat dengan rute jauh seperti ke pantai Gemah atau Tulungagung-Blitar.

“Karena SKCC tidak ada kepengurusan, jadi semua kesepakatan dimusyawarahkan dan diputuskan bersama seluruh anggota. Termasuk rute weekend mau kemana,” bilang Nato Nagara.

Nato yang paling sering gonta ganti sepeda ini paling aktif untuk mengingatkan teman-temannya saat gowes. Agar rapi dan kecepatan terjaga sehingga meminimalisir kecelakaan. “Juga supaya peloton tetap utuh tidak ada yang ketinggalan,” tutur Nato.

Keutuhan dan kesolidan dua klub beda ruh ini sangat kental. Terbukti, saat Strattos Cycling Club (SCC) Surabaya sedang gowes bareng SKCC Kediri ke Air Terjun Dholo beberapa waktu lalu, anggota SRKC ikut mengawal menggunakan mountain bike.

Agenda gowes bersama komunitas lain untuk mengampanyekan hidup sehat juga terlaksana rutin. Klub Melinda Road bike Team (MRT), Brawijaya Cycling Club Kediri (BCCK), dan Caleng Sardent Club (CSC) sering gowes bersama SKCC. “Cukup dengan rute seputar Kediri menempuh jarak 80-100 km untuk gowes bareng ini,” tutur Nato.

Tak hanya hura-hura, Cak Tikno dan Nato ingin serius dalam pembinaan bibit muda di kancah balap sepeda. Untuk itu, SKCC memiliki pelatih balap sepeda, Muklis. Saat lomba Tugu Muda Race di Semarang bulan Juni lalu, SKCC mengirimkan tiga atlet-nya. “Dua turun di kelas Men Youth dan satu turun di kelas Men Elite,” tutur Cak Tikno.

Antar anggota SKCC juga sering ngopi bersama untuk mengakrabkan diri. Biasanya antar anggota sering berkunjung ke rumah anggota lainnya. “Tapi paling sering sekarang berenang di rumah saya setelah selesai gowes,” bilang Nato lantas tertawa.

Cak Tikno dan Nato sangat welcome terhadap komunitas atau klub lain di luar Kediri yang ingin merasakan “tanjakan gigi 1” di kawasan Air Terjun Dholo. “Kami siapkan yang terbaik untuk cyclist tamu saat ke Kediri. Kami akan bekerjasama dengan Polres Kediri dan Satpol PP sehingga acara gowes dijamin akan fun dan lancar,” tutup Nato. (mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
RIDE Depok Upgrade Level ke SUB-PRO di Tahun Baru
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!