Para pembalap dari 20 tim peserta Tour de Indonesia (TdI) 2019 sudah siap tempur. Sore tadi, mereka menjalani perkenalan pembalap di kompleks Candi Borobudur, Magelang. Besok pagi (19/8), mereka akan memulai persaingan lomba yang terbaik dalam lima etape itu. 

Juara bertahan Ariya Phounsavath bertekad untuk mempertahankan gelar juara umum (TdI) yang dia rebut tahun lalu. Pembalap asal Laos yang memperkuat Thailand Continental Cycling Team tersebut merasa peluangnya untuk menjadi juara umum cukup terbuka karena rute tanjakan yang lebih banyak.

”Rute tanjakan lebih banyak. Saya yakin itu akan menguntungkan tim kami yang memiliki banyak climber,” kata Phounsavath dalam perkenalan pembalap sore tadi. 

TdI 2019 akan diselenggarakan selama lima hari, 19-23 Agustus. Start di Magelang, finis di Bali. Total, para pembalap yang berasal dari 26 negara akan melahap rute sejauh 825,2 km.

Phounsavath menilai persaingan tahun ini akan lebih ketat. Sebab, kejuaraan naik kategori dari 2.2 menjadi 2.1. Otomatis, level kejuaraan yang lebih tinggi membuat kekuatan para peserta lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Salah satunya adalah ProTouch Continental Pro Cycling asal Afrika Selatan. Plus sejumlah tim kuat asal Asia seperti Kinan Cycling Team (Jepang) dan Team Sapura Cycling (Malaysia). Dari Indonesia, ada empat tim yang ikut serta. Timnas, Customs Cycling Indonesia (CCI), KFC Cycling Team, dan PGN Road Cycling Team.

Custon Cyling Indonesia (CCI), satu dari tiga tim asal Indonesia yang tampil sebagai peserta di Tour de Indonesia 2019. Foto atas: Perwakilan peserta diperkenalkan di atas panggung saat pembukaan Tour de Indonesia 2019.
 

”Kami harus waspadai ProTouch. Namun, karena mereka baru kali tampil di sini, saya rasa mereka akan mendapatkan kejutan,” ulas Phounsavath.

Rohan Du Ploy, pembalap ProTouch membenarkan jika dia dan timnya belum mengenal medan TdI 2019. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah serius. Sebab, mereka sudah mempelajari melalui tayangan video. 

”Mungkin kami akan mendapatkan kejutan, namun kami akan memberikan penampilan terbaik. Kami sudah mempelajari rute melalui video,” kata Du Ploy.

Sebelum tampil di TdI, Du Ploy dan timnya juga tampil di Tour Afrika. Artinya, mereka dalam kondisi yang sangat baik untuk berkompetisi di Indonesia. ”Saya tidak ada ambisi pribadi, melainkan untuk tim. Kami akan melihat progres dan strategi yang akan kami jalankan etape per etape,” jelasnya.

Timnas balap sepeda Indonesia targetkan podium di etape 1 dan 3 Tour de Indonesia 2019.

Sementara itu, pembalap Timnas Indonesia Projo Waseso menargetkan bisa bersaing dalam perebutan sprinter terbaik. Dia membidik etape pertama dan ketiga yang melombakan sejumlah perebutan poin sprint. Projo akan berjuang naik podium di perlombaan tersebut.

”Di etape pertama, finishing-nya lebih ke taktikal, karena 300 meter terakhir sprint langsung finis. Di etape ketiga, track lurusnya lebih panjang. Butuh strategi tim dan tukang tarik lebih banyak. Untuk kali ini, kita fokus saja,” jelas Projo. (*) 

 

Etape Tour de Indonesia 2019

Etape 1: Candi Borobudur-Ngawi 178 km

Etape 2: Madiun-Batu 157,7 km

Etape 3: Batu-Jember 195,9 km

Etape 4: Jember-Banyuwangi 150 km

Etape 5: Gilimanuk-Batur UNESCO Global Geopark 143,6 km

 

 

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Tips Setting Rantai Hub Gear dan Lepas Roda Belakang Brompton
Sepeda Turing Custom Berdetail Eksotis
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!