Brompton Owner Sriwijaya (BOS) ingin membangun sebuah toko khusus brompton di Kota Palembang. Niat itu timbul lantaran mereka ingin memiliki tempat khusus yang menyediakan sepeda Brompton beserta perlengkapannya di Bumi Sriwijaya.

Selama ini, hanya ada dua solusi apabila member BOS ingin membeli sepeda Brompton. Terbang ke Jakarta. Atau keluar negeri. Mulai dari Singapura, hingga negara-negara di Eropa. “Saya sendiri pernah ke Jepang untuk mencari brompton chapter 3,” bilang Ferdian Yoga, salah satu pendiri BOS.

Para anggota BOS juga memiliki grup whatsapp khusus untuk jual beli perlengkapan Brompton. “Ketika ada barang yang tidak terpakai, anggota lain bisa membelinya. Enaknya kalau jual Brompton itu pasti untung,” sebut Yoga, sapaan akrabnya.

Selain jual beli antar anggota BOS, belanja online menjadi pilihan ketika ingin membeli sesuatu yang terkait dengan Brompton. Memang, mereka bisa mendapatkan barang yang diinginkan dari pelbagai laman jual beli. Harganya pun bersaing.

Hanya saja, ada sejumlah barang yang sangat langka di pasaran. Termasuk di platform jual beli online. Tak banyak lapak yang menjualnya. Atau, jika ada stok, sudah dibeli oleh cyclist lain.

“Ada teman-teman yang ingin upgrade hingga sembilan speed, atau 12 speed, itu yang susah dicari di online. Kalau di sini, barang yang susah didapatkan itu wheelset Brompton. Di Palembang masih belum ada,” imbuh Yoga.

Selain harus bersaing dengan pembeli lain, berbelanja online juga membutuhkan kesabaran untuk menunggu barang sampai di tangan. Masa tunggunya beragam. Tergantung pilihan paket pengiriman. Juga dari kota atau negara mana paket itu dikirim.

“Oleh karena itu, kami ingin sekali membuat toko khusus Brompton di Palembang. Itu sudah masuk agenda kami. Secepatnya akan kami lakukan,” tutur Yoga.

Sementara itu, BOS berdiri sejak 2017 lalu. Saat ini anggotanya berjumlah 110 cyclist. Member BOS berasal dari berbagai macam profesi. Ada yang dokter, pengusaha, kontraktor, hingga pegawai negeri. Semuanya lengkap.

Pada awal pembentukannya, member BOS hanya lima hingga tujuh cyclist. Kemudian ada cyclist lain yang bergabung setelah menjajal sepeda Brompton milik anggota BOS. Mereka merasa nyaman dengan sepeda buatan Inggris itu. “Karena Brompton itu simpel lipatannya dan nyaman dipakai,” aku Yoga.

BOS mengaspal tiga kali seminggu. Rabu, Sabtu, dan Minggu. Saban bertemu, mereka selalu berkeliling Kota Palembang. Jika sedang gowes malam hari, mereka bisa melahap rute sejauh 25 kilometer.

Sedangkan untuk agenda gowes pagi biasanya digabung dengan sarapan bersama. “Istilahnya gocapan. Gowes sambil cari sarapan,” seloroh Yoga. Agenda gocapan biasanya dilakukan Sabtu pagi.

Selain gowes, para anggota BOS juga sering kumpul bersama. Entah sekadar ngopi, makan siang, atau makan malam bareng. Slogan mereka sangat istimewa: Satu sepeda sejuta sahabat.

BOS juga sering mengadakan bakti sosial. Mereka acap kali mengunjungi panti sosial untuk memberikan bantuan berupa uang tunai atau sembako. Ketika Ramadan tiba, mereka turun ke jalan untuk membagi takjil.(Mainsepeda) 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris
Kolom Sehat: Bucin
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Pantai Selatan Malang Manjakan Para Pemilik Trek