Royke Hendra Kalangi sudah tak sabar untuk ambil bagian di Bromo KOM Challenge 2020. Pentolan Manado Cycling Mania (MCM) ini bertekad memperbaiki catatan waktu yang ia raih pada Bromo KOM Challenge 2019.
 
Sejak kali pertama ikut pada 2015, Royke tak pernah absen pada event yang disebut sebagai 'kenduri'-nya cyclist di Indonesia tersebut. Tak sekadar berpartisipasi, saban tahun ia selalu berhasil finis.
 
“Bromo KOM itu seperti adalah ajang reuni cyclist di seluruh Indonesia. Saya setiap tahun ikut. Tidak pernah absen. Jadi selain bersepeda juga sekalian bertemu teman-teman,” bilang Royke kepada Mainsepeda.com.
 
Royke berhasil finis dengan catatan waktu 1 jam 46 menit pada Bromo KOM Challenge 2019. “Kalau tahun depan target saya adalah mengalahkan best time saya pada 2019,” ucap Royke.


 
Royke tak akan berangkat sendirian dari Manado. Selain ditemani oleh teman-teman MCM, ia juga akan mengajak putranya, Raphael Kalangi. “Anak saya sepertinya ikut lagi tahun depan. Tetapi masih mencari waktu,” ungkapnya.
 
Raphael yang masih berusia 13 tahun, berhasil finis di Bromo KOM Challenge 2019. “Saat itu dia baru pertama kali ikut. Pada saat itu dia tidak pernah gowes di luar. Dia hanya berlatih di trainer terus. Sebab dia masih sekolah,” bebernya.
 
Royke rajin berlatih untuk mempersiapkan diri menyambut Bromo KOM Challenge 2020. Ia bersyukur karena Manado memiliki banyak tanjakan. “Bedanya, Bromo memiliki tanjakan yang relatif lebih panjang,” bebernya.
 
“Manado, karena medannya gunung-gunung, membuat kami terbiasa dengan tanjakan. Tetapi Bromo tetap tidak pernah gampang. Keistimewaan Bromo adalah menanjak tanpa berhenti. Jadi harus pintar mengatur strategi feeding, dan management power,” jelasnya.(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour