Salah satu kunci sukses Team Sky (sekarang Team Ineos), Rod Ellingworth memulai petualangan baru bersama Bahrain McLaren. Ellingworth berambisi membawa tim ini melangkah setinggi-tingginya pada balapan musim depan.

Tak hanya mengubah nama dari Bahrain-Merida menjadi Bahrain McLaren, tim ini juga memboyong Ellingworth sebagai kepala tim yang baru. Dalam wawancara dengan Cyclingnews, Ellingworth menyebut tawaran Bahrain McLaren adalah hal yang tak bisa ditolak.

"Ini adalah kesempatan yang tak bisa saya berkata tidak," kata Ellingworth. Ellingworth membantah kabar bahwa kepergiannya dari Sky dikarenakan sebuah friksi di dalam tim. Ia menegaskan bahwa hubungannya dengan tim lamanya masih baik.

"Saya hanya melihat sebuah peluang di sini (Bahrain McLaren). Saya katakan ke diri saya, toh saya sudah di sana (Sky) selama sepuluh tahun. Saya hanya butuh sesuatu yang fresh dan baru," tegas Ellingworth.


Bahrain McLaren ditinggal dua bintang utamanya musim 2019, yakni Vincenzo Nibali, Rohan Dennis. Nibali akan menjadi tulang punggung Trek-Segafredo musim depan. Sedangkan Dennis selangkah lagi akan bergabung dengan Ineos.

Sebagai gantinya, menghadirkan pembalap gaek asal Inggris, Mark Cavendish. Mereka juga berhasil memboyong Mikel Landa dari Movistar. Ellingworth tahu banyak orang yang meremehkan Bahrain McLaren. Meski demikian, ia yakin tim ini bisa membuat kejutan

"Jika kami bisa mendapatkan keseimbangan yang tepat di waktu yang pas, serta kecepatan yang tepat, ini akan sangat menarik," bilangnya.(mainsepeda)

Populer

Ben Healy Menang Telak, Puncak GC Tak Berganti
Joao Almeida Rebut Puncak GC Tour Basque Country 2025
Kolom Sehat: Artificial Intelligence
Ikut Badlands, Hadi Tombro Bersepeda di Puncak Tertinggi- Gurun Terluas di Eropa
Apakah Kita Butuh Bib Short Khusus untuk Indoor Training?
Nilai Sejarah Membuat Prama Jatuh Cinta Pada Sepeda Tua
Perjalanan Royke Lumowa Bersepeda Jakarta-Paris Dimulai
Drama! Pengadil Balapan Kembalikan Kemenangan Alex Aranburu
Kansas Tuntas - Unbound Gravel 2022 (Kolom Azrul Ananda)
Catatan Azrul Ananda: Sepuluh Tahun Gowes Bromo