Setelah Tour de France dan Giro d'Italia, akhirnya Vuelta a Espana mengumumkan rute untuk lomba 2020. Lomba terbesar Spanyol itu sepertinya kembali mencoba merebut gelar sebagai grand tour paling kreatif sekaligus paling kejam. Lomba yang berlangsung 14 Agustus hingga 6 September 2020 itu akan melintasi empat negara, lalu melewati tanjakan-tanjakan paling kejam.
La Vuelta 2020 akan dimulai di dengan tiga etape di Belanda. Dimulai dengan team time trial (TTT) di Utrecht. Dengan demikian, kota itu pun mencatat sejarah. Menjadi kota pertama yang menjadi tuan rumah tiga grand tour. Sebelumnya, Utrecht pernah menjamu Tour de France dan Giro d'Italia.
Setelah tiga hari di Belanda, sirkus La Vuelta pindah ke Spanyol. Dalam perjalanan menuntaskan 3.245 km dalam 21 etape, lomba juga melintasi kawasan Prancis dan Portugal.
Dari total 21 etape itu, ada satu etape TTT, satu ITT (individual), delapan etape datar, dan 11 etape gunung atau hilly (naik turun).
Di antara etape-etape gunung itu, ada dua yang akan dilingkari oleh semua peserta. Karena dua itulah yang paling ditakuti. Pertama, Etape 9 yang menyeberang ke pegunungan Pyrenees di Prancis. Etape ini panjangnya hanya 135 km, tapi melewati tiga puncak tinggi. Termasuk finis di Col du Tourmalet, salah satu tanjakan paling legendaris di Prancis.
Satu lagi adalah Etape 15. Panjangnya hanya 109 km, tapi melewati lima tanjakan. Finisnya paling ditakuti di Spanyol. Yaitu di puncak Angliru, tanjakan paling kejam dalam sejarah La Vuelta, atau bahkan balapan dunia. Tanjakan itu kemiringanya sering melewati 20 persen!
Seperti biasa, La Vuelta akan finis dengan etape parade di Kota Madrid. Pada hari itu, seharusnya juaranya sudah ditentukan.
Acara peluncuran ruta ini diselenggarakan Selasa malam lalu (17 Desember, Rabu dini hari WIB), di Madrid Marriott Auditorium. Hadir para mantan pemenang lomba ini. Antara lain Nairo Quintana, Alejandro Valverde, Alberto Contador, dan Fabio Aru.(mainsepeda)
Foto: La Vuelta