Peserta Bromo KOM Challenge 2020 membludak. Pada tahun ini event menanjak paling heboh di Indonesia tersebut akan diikuti 1.400 cyclist. Selain berasal dari seluruh provinsi Indonesia, peserta juga datang dari total 21 negara.
Tingginya minat peserta terhadap event ini tampak sejak registrasi secara online dibuka pada 15 November 2019 lalu. Dalam waktu tak sampai 48 jam, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 1.000 orang.
Pendaftaran peserta sempat dihentikan pada 16 November lalu. Registrasi kembali dibuka sejak 3 Desember 2019, dan ditutup pada 1 Januari lalu. Berdasarkan data dari panitia penyelenggara, jumlah peserta Bromo KOM Challenge 2020 menembus angka 1.400 orang. Luar biasa!
Peserta datang dari 400 komunitas yang tersebar di 138 kota, dan kabupaten di seluruh Indonesia. Mereka berasal dari seluruh provinsi. Dari Aceh hingga Papua. "Peserta Bromo KOM Challenge 2020 juga berasal dari 21 negara," kata Azrul Ananda, founder Bromo KOM Challenge.
Selain Indonesia, para peserta Bromo KOM Challenge hadir dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Thailand, Filipina, Selandia Baru, Belanda, Malaysia, Jepang, Jamaika, Jerman, Kolombia, Kanada, Belgia, Austria, Australia, Aljazair, Denmark, Perancis, dan Swiss.
Salah satu peserta yang telah mendaftar adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istrinya, Siti Atikoh. Ganjar, dan istri memang pasangan cyclist. Mereka gowes hampir setiap weekend. Bahkan, mereka merayakan hari jadi pernikahan pun dengan bersepeda.
Menurut Siti Atikoh, selama bertahun-tahun dia memendam keinginan untuk ikut ke event yang disebut sebagai 'kenduri'-nya cyclist di Indonesia. Atikoh meletakkan Bromo KOM Challenge 2020 dalam daftar teratas tantangan yang harus ditaklukkan tahun ini. “Itu cita-cita saya dari dulu,” ungkapnyi.
Sama seperti tahun lalu, jumlah peserta yang berkompetisi lebih banyak daripada peserta dari kelompok peloton non-kompetitif. Partisipasi cyclist pengguna sepeda lipat, dan Brompton juga meningkat. Pada tahun ini jumlahnya mencapai lebih dari 200 orang.
Kategori peserta pun dibuat lebih variatif dibanding tahun lalu. Tahun ini ada 15 kategori, baik laki-laki maupun perempuan. Kelompok paling senior di kategori putra dipecah menjadi dua. Bila sebelumnya hanya 55+, sekarang menjadi 55-59 dan 60+. Panitia juga menambah kategori usia baru, yakni 25-29.
Peserta road bike akan start dari Surabaya. Sedangkan peserta kategori sepeda lipat, dan Brompton start dari GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. GOR Untung Suropati sekaligus menjadi pit stop pertama untuk peserta yang start dari Surabaya.
Dari Pasuruan, barisan lomba akan start duluan. Diikuti peloton non-kompetitif serta sepeda lipat dan Brompton. Lomba secara resmi dimulai saat melewati gate KOM Start di Pasrepan. Dari sana, silakan tancap gas sejauh 25 km menuju garis finis di Wonokitri, Bromo.
"Kami berlatih rutin setiap pekan agar bisa finis mulus di Bromo nanti. Jayapura memang memiliki sejumlah tanjakan. Akan tetapi, tidak sepanjang di Bromo," ungkap salah satu peserta Bromo KOM Challenge 2020 asal Jayapura, Sumardi.
Standar maksimal bakal disiapkan pihak penyelenggara. Sama seperti peloton balap, ada commissaire, patwal, mobil ambulans, marshal, dan mekanik yang menyertai sepanjang perjalanan. Mulai dari start, hingga finis.
Bromo KOM Challenge 2020 didukung didukung oleh SUB Jersey, Wdnsdy Bike, Strive Nutrition Products, Mainsepeda.com, dan dieksekusi oleh DBL Indonesia.(mainsepeda)