Peter Sagan Menang Paris-Roubaix!

| Penulis : 

Peter Sagan terus menorehkan sejarah. Juara dunia tiga kali asal Slovakia tersebut kembali mencatatkan satu kemenangan penting, satu kemenangan Monument. Pada Minggu, 8 April, pembalap Bora-Hansgrohe tersebut berhasil merebut lomba Queen of the Classics: Paris-Roubaix!

Baru-baru ini, ketika ditanya media lomba mana yang paling dia inginkan, Peter Sagan menjawab “Paris-Roubaix.” Lomba paling kejam dengan medan berbatu yang menyakitkan dan mengancam. Sekarang, pembalap 28 tahun itu telah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan dia mendapatkannya dengan cara yang sangat meyakinkan.

Dalam lomba yang berlangsung 257 km tersebut, Sagan tampil cukup sabar hingga melewati km 200. Dengan 54 km tersisa, baru dia memutuskan untuk tancap gas, meninggalkan peloton utama berisikan para unggulan lomba.

Paris-Roubaix, balapan paling 'menyakitkan' sejauh 257 km dengan 29 sektor berbatu total sepanjang 55 km.

 

Ketika sadar tidak ada yang mau mengikutinya, Sagan makin tancap gas, mengejar empat pembalap yang melarikan diri di depan. Tidak lama kemudian, Sagan menempel mereka, lalu bekerja bersama mereka untuk terus menjauh dari peloton utama.

Makin lama, Sagan makin kehilangan “teman” di depan, rontok tak sanggup bertahan di depan. Pada akhirnya, dengan hanya 25,5 km tersisa, Sagan hanya punya satu “teman.” Dia adalah juara nasional Swiss, Silvan Dillier (AG2R La Mondiale).

Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) bersama Silvan Dillier (AG2R La Mondiale) di 25 km terakhir.

 

Keduanya mampu bekerja sama dengan baik. Melewati sektor-sektor berbatu dengan tenang, termasuk di sektor paling menentukan, Carrefour de l’arbre, hanya 17 km dari finis. Sektor bintang lima (kategori terberat) yang selama ini paling ditakuti.

Setelah itu, Sagan dan Dillier memimpin lebih dari satu menit dari para pengejar, yaitu empat unggulan lain: Jasper Stuyven (Trek-Segafredo), Niki Terpstra (Quick-Step Floors), Greg Van Avermaet (BMC), dan Sep Vanmarcke (EF Education First-Drapac).

Dengan hanya 10 km tersisa, jarak antara Sagan-Dillier dengan pemburu melorot tak sampai 50 detik. Tapi pada dasarnya para pengejar sudah terlambat. Lomba ini adalah milik Sagan atau Dillier.

Benar saja, mereka masuk velodrom di Roubaix berdua. Sagan dengan tenang berada di belakang Dillier, saat harus mengelilingi velodrom tersebut 1,5 kali. Dengan hanya 200 meter tersisa, baru Sagan melakukan sprint, dan meraih gelar juara yang paling dia idamkan!

Peter Sagan menyalami Silvan Dillier setelah menang sprint di Roubaix velodrome.

 

Sagan menuntaskan 257 km dalam waktu 5 jam 54 menit dan 6 detik, mencatat kecepatan rata-rata 43,55 km/jam.

Niki Terpstra, juara lomba ini pada 2014, pada akhirnya melengkapi podium di urutan tiga.

Juara Paris-Roubaix 2018: (dari kiri) Silvan Dillier (AG2R La Mondiale), Peter Sagan (Bora-Hansgrohe), dan Niki Terpstra (Quick-Step Floors).

 

Usai lomba, Sagan mengaku tahun ini Paris-Roubaix-nya berlangsung mulus. Tidak terlibat kecelakaan, tidak mengalami ban bocor, dan bahkan dapat kesempatan melakukan attack. Bahkan, dia mampu finis dengan kondisi jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Saya sangat happy. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan setim saya karena mereka melakukan great job. Mereka mampu menjaga saya dari awal. Saya melakukan attack menuju kemenangan dengan 50 km tersisa, dan saya sangat happy bisa finis pertama. Rasanya luar biasa,” tuturnya.

Sejarah tambahan: Sagan menjadi pemakai world champion rainbow jersey pertama yang memenangi Paris-Roubaix dalam 37 tahun!

Peter Sagan menjadi pemakai world champion rainbow jersey pertama yang memenangi Paris-Roubaix dalam 37 tahun!

 

Paris-Roubaix merupakan salah satu dari lima balapan one-day yang paling bergengsi, alias “Monument.” Bahkan, lomba ini disebut sebagai Monument paling penting, sudah berlangsung sejak 1896 (tahun 2018 ini adalah edisi ke-116).

Kemenangan ini merupakan kemenangan Monument kedua bagi Sagan. Pada 2016, dia merebut Tour of Flanders.

Sekarang, Sagan bisa istirahat dengan tenang, kembali menjalani masa liburan. Dia akan konsentrasi menghadapi Tour de France, Juli mendatang. (mainsepeda)

 

HASIL PARIS-ROUBAIX 2018 (Top Ten):

1. Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) 5 jam 54 menit 6 detik

2. Silvan Dillier (AG2R La Mondiale) waktu sama

3. Niki Terpstra (Quick-Step Floors) + 57 detik

4. Greg Van Avermaet (BMC) + 1 menit 34 detik

5. Jasper Stuyven (Trek-Segafredo) + 1:34

6. Sep Vanmarcke (EF Education First-Drapac) + 1:34

7. Nils Pollit (Katusha-Alpecin) + 2:31

8. Taylor Phinney (EF Education First-Drapac) + 2:31

9. Zdenek Stybar (Quick-Step Floors) + 2:31

10. Jens Debusschere (Lotto-Soudal) + 2:31

 

Foto: Cyclingnews

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat