Selamat Datang, Campagnolo 12-Speed

| Penulis : 

Resmi sudah. Era grupset 12-speed beredar di pasaran. Campagnolo, yang pada 2008 menjadi produsen pertama memperkenalkan grupset 11-speed, kembali menjadi pionirnya. Bulan ini, mereka merilis Campagnolo Record dan Super Record mechanical 12-speed.

Kabar Campy –julukan Campagnolo—bakal merilis 12-speed ini sebenarnya sudah lama berhembus. Bahkan sebenarnya test unit-nya sudah beberapa pekan diuji terbuka. Tapi secara resmi baru sekarang boleh ditampilkan secara publik.

Yang sekarang jadi pertanyaan: Apakah ini bakal menjadi standar baru grupset untuk road?

Memang, kita sendiri perlu bertanya pada diri sendiri. Perlukah kita menggunakan 12-speed? Bisa ya, bisa tidak. Menurut Campy, yang berpusat di Vicenza, Italia, kebutuhan atas 12-speed ini sekarang muncul karena semakin membesarnya tuntutan pasar atas sproket (cassette) besar di belakang.

Dulu, 11-speed mereka rilis karena adanya chainring compact (50-34), sehingga ada kebutuhan sproket belakang yang rapat-rapat selisih giginya di ukuran 11-25 atau 11-26.

Kemudian, belakangan, sproket 11-28 atau 11-29 menjadi standar. Bahkan semakin banyak ke 11-32. Akibatnya, kembali muncul tuntutan gigi-gigi yang lebih rapat di belakang, sehingga tidak melompat terlalu jauh dari satu gigi ke yang lain.

Dengan 12-speed, pemakaian 11-29 dan 11-32 jadi lebih nyaman, khususnya di medan yang naik-turun. Kaki tidak kaget-kaget dengan lompatan gir yang selisih jauh. 

Dan untuk Super Record dan Record baru ini, Campy hanya merilis ukuran 11-29 dan 11-32.

Sproket Campy Super Record dan Record hanya merilis ukuran 11-29 dan 11-32.

 

Ketika dulu pindah dari 10-speed ke 11-speed, banyak orang mengomel karena harus mengganti wheelset, atau mengganti freehub. Kali ini, Campy membuat kita tidak bingung. Karena sproket baru 12-speed tetap bisa dipasang di freehub lama Campy yang 11-speed. Tidak ada beda lebar antara 11 dan 12-speed.

Untuk mencapainya, Campy membuat gigi-giginya lebih tipis, dengan posisi lebih rapat dari satu sama lain. Itu kemudian menuntut rantai baru yang juga lebih tipis dinding-dindingnya.

Tidak perlu merubah freehub dari Campy 11-speed ke 12-speed.
Karena dinding rantai dibikin lebih tipis dan gigi lebih tipis dengan posisi lebih rapat.

 

Jadi, segalanya di grupset 12-speed ini akan baru. Mulai dari shifter, derailleur depan dan belakang, sproket, crankset, dan lain-lain. Versi EPS alias elektroniknya belum beredar, tapi ini tentu hanya tinggal menunggu waktu.

Apa beda Super Record dan Record 12-speed ini, selain harga? Secara performa mungkin sebenarnya sama. Tapi komponen-komponennya memang beda. Yang Super Record pakai titanium, karbon, dan ceramic bearing (CULT), yang Record pakai steel dan ceramic bearing level lebih rendah (USB).

Super Record pakai titanium, karbon, dan ceramic bearing (CULT)

 

Selisih berat pun relatif minimal. Super Record versi rim brake hanya 172 gram lebih ringan dari Record. Sedangkan Super Record versi disc brake hanya 130 gram lebih ringan dari Record disc brake. (mainsepeda)

Foto-foto: Cyclist, Cyclingweekly

 

Populer

WHO Anjurkan Masyarakat Bersepeda Saat Coronavirus
Specialized Shiv TT Baru: Lebih Ringan, Bukan Lebih Aero
Wakasad Menikmati Gowes Kemerdekaan Tasikmalaya-Pangandaran 100 Km
Slovenia, Negeri Balap Sepeda Tertua yang Terlupakan
Cyclist Singapura Kepincut EJJ Setelah Nonton Videonya
Customize Pakai Spidol dan Cat
Tour de France Preview 7: Team Sky Turunkan Tim Paling Super
Wdnsdy AJ62: Performance Nyaman untuk Cyclist Indonesia
Bill Walton Gowes Tiap Hari, Reggie Miller Juara Balap MTB
Launching Jersey Mengusung Semangat Peduli dan Berbagi