Duel Movistar versus Quick-Step

| Penulis : 

Musim Spring Classics, rangkaian balapan one-day di Eropa, segera berakhir. Deretan yang paling dramatis, Cobbled Classics alias lomba-lomba di jalanan berbatu, sudah berakhir dengan kemenangan Peter Sagan di Paris-Roubaix, Minggu, 8 April lalu. Sekarang, hanya ada tiga lomba tersisa di Belanda dan Belgia, berjulukan “Ardennes Classics.”

Ardennes Classics mendapatkan namanya karena lomba-lomba itu berlangsung di kawasan berbukit (naik-turun) di Belgia dan Luksemburg. Paling tidak, La Fleche Wallonne (18 April) dan Liege-Bastogne-Liege (22 April) diselenggarakan di sana. Yang satu lagi, Amstel Gold Race Minggu ini (15 April), sebenarnya diselenggarakan di Belanda.

Menonton tiga lomba ini bakal sangat beda dengan menonton Cobbled Classics. Kalau di lomba-lomba jalanan berbatu, ketegangan muncul karena siapa saja bisa menghadapi masalah. Kalau di Ardennes Classics, rasanya akan seperti menonton etape berbukit atau etape gunung di Tour de France. Kemampuan menanjak, eksplosivitas dalam attack di tanjakan, dan strategi tim akan lebih diutamakan.

Tak heran, mereka yang “berkuasa” di Ardennes Classics biasanya adalah para pembalap yang punya kemampuan climbing hebat, tapi juga mampu adu sprint di tanjakan apabila tidak sendirian menjelang garis finis.

Mengingat kebutuhan kemampuan tersebut, maka dua tim akan mendapat sorotan utama, berebut kemenangan di Ardennes Classics. Yaitu Quick-Step Floors dan Movistar.

Philippe Gilbert (Quick-Step Floors).

 

Quick-Step Floors punya beberapa pembalap yang bisa merebut kemenangan di Ardennes Classics. Andalan utama adalah Philippe Gilbert. Pembalap Belgia ini pernah menang empat kali di Amstel Gold, plus pernah menyapu bersih Ardennes Classics pada 2011. Minggu ini, kalau menang lagi di Amstel Gold, maka dia akan menyamai rekor kemenangan terbanyak Jan Raas.

Selain Gilbert, Quick-Step bisa pula mengandalkan Julian Alaphilippe dan Bob Jungels.

Sedangkan dari kubu Movistar, andalan utama adalah bintang veteran asal Spanyol, Alejandro Valverde. Ya, Valverde belum pernah memenangi Amstel Gold. Tapi dia pernah lima kali merebut La Fleche Wallonne (rekor saat ini) dan empat kali juara Liege-Bastogne-Liege.

Alejandro Valverde (Movistar).

 

Kalau sampai menang lagi di Liege-Bastogne-Liege, maka Valverde menyamai rekor lima kemenangan sang dewa sepeda, Eddy Merckx. Oh ya, Liege-Bastogne-Liege juga merupakan salah satu dari lima Monument (balapan one-day paling bergengsi), bersama Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Milan-Sanremo, dan Il Lombardia.

Valverde sekarang telah berusia 37 tahun. Bahwa dia masih bisa bersaing seperti ini benar-benar sesuatu yang menakjubkan!

Tim lain yang mungkin punya kekuatan untuk menang adalah Team Sky. Mereka punya tiga andalan: Michael Kwiatkowski, Wout Poels, dan Sergio Henao.

Peter Sagan (Bora-Hansgrohe).

Di belakang mereka, beberapa nama yang patut diperhitungkan adalah Greg Van Avermaet (BMC), Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida), Dan Martin (UAE Team Emirates), dan jangan lupa Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) yang hanya akan turun di Amstel Gold. (mainsepeda)

 

ARDENNES CLASSICS

Minggu, 15 April
AMSTEL GOLD RACE
Kali pertama diselenggarakan: 1966
Juara 2017: Philippe Gilbert

Rabu, 18 April
LA FLECHE WALLONNE
Kali pertama diselenggarakan: 1936
Juara 2017: Alejandro Valverde

Minggu, 22 April
LIEGE-BASTOGNE-LIEGE
Kali pertama diselenggarakan: 1892
Juara 2017: Alejandro Valverde

 

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Campagnolo Kembali ke Balapan WorldTour 2025
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Investor Kakap dari Tiongkok, Akankah Bawa XDS Astana Keluar dari Degradasi?
Journey to TGX 2024, Penuh Cerita Tak Terlupakan
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
De Bleu CC Gairah Kota Biru
Ijen KOM 2024: Inilah Kuliner Hidden Gem Banyuwangi, Wajib Cicip!
Remco Evenepoel Celaka saat Latihan, Patah Beberapa Tulang