Muhammad Taufiq punya hobi baru sejak pindah ke Bali United. Pesepak bola jebolan kompetisi internal Persebaya Surabaya itu kini gemar bersepeda. Taufiq mengaku intensitas gowesnya pun meningkat sejak kompetisi Liga 1 2020 berhenti akibat pandemi coronavirus.

"Pada dasarnya saya memang suka olahraga. Selain sepak bola, saya juga suka olahraga lain seperti badminton atau tenis meja. Sejak di Bali United saya mulai intens bersepeda," cerita Taufiq kepada Mainsepeda.com.

Taufiq mengaku mulai senang gowes sejak dua tahun lalu. Pada saat itu ia membeli sebuah city bike. Sepeda ini digunakan untuk aktivitas harian di sekitar tempat tinggalnya. Sesekali ia juga menunggangi sepeda ini saat berangkat ke tempat latihan tim Bali United.

Hobinya pun semakin menjadi setelah membeli tunggangan kedua, sebuah sepeda gunung (MTB). Sepeda ini menjadi temannya menjelajahi keindahan alam di Bali. Sepeda ini juga diandalkan untuk membelah areal perbukitan dan persawahan di Pulau Dewata. Sejak lima bulan lalu ia berlatih ke sepeda lipat.

"Ada beberapa sepeda di rumah. Ada MTB sampai fixie. Terbaru sih sepeda lipat. Beli dua untuk saya dan istri. Jadi kalau ada waktu longgar pasti saya gowes dengan istri dan anak-anak, ada dengan teman. Sekalian jaga kondisi juga," bilang eks penggawa Persib Bandung ini.

Taufiq mengaku menemukan kenyamanan tersendiri ketika bersepeda. Ia selalu gowes setiap pagi. Setelah bangun tidur dan salat Subuh, Taufiq langsung keluar rumah dengan bersepeda. Taufiq biasa menyelesaikan rute puluhan kilometer dalam sekali gowes.

Bersepeda di pagi hari juga membuatnya mendapatkan kenikmatan luar biasa. Ia bisa merasakan hangatnya mentari pagi. Selain itu, ia juga bisa menghidup udara pagi yang masih segar. Aktivitas ini menjadi rutinitas positif bagi tubuh sekaligus jiwanya.

"Bersepeda sangat bagus untuk saya sebagai atlet sepak bola. Pengaruhnya sangat besar. Terutama untuk otot kaki dan stamina. Bersepeda juga termasuk gaya hidup sehat yang membantu saya menjaga kondisi. Ketika di gym pun saya juga bersepeda statis," jabar mantan gelandang Persebaya tersebut.

Ada banyak rute bersepeda favoritnya. Sering kali, dari tempat tinggalnya di Denpasar, ia gowes menuju Gianyar. Taufiq jura sering gowes menuju objek wisata andalan Bali seperti Pantai Kuta dan Nusa Dua. "Ketika sampai di pantai saya lanjutkan dengan jogging untuk melatih kaki," ungkap Taufiq.

Mandeknya kompetisi akibat pandemi coronavirus justru membuat intensitas bersepedanya kian meningkat. Kini ia bersepeda hampir setiap pagi. Hanya saja ia memangkas jarak gowesnya. Selain itu, ia juga mematuhi anjuran untuk menjaga jarak saat gowes, dan menggunakan masker.

"Setelah gowes pun langsung pulang. Tidak mampir-mampir ke tempat makan atau nongkrong ke tempat tertentu. Saya berusaha tetap menjaga safety selama bersepeda,"

Taufiq berharap pandemi coronavirus segera berakhir. "Saya sudah kangen sekali dengan sepak bola. Kangen latihan, kangen main di lapangan, dan kangen atmosfer stadion," harap pemain asal Tarakan, Kalimantan Utara ini.(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Juara Dunia Lima Kali Comeback di Banyuwangi International BMX 2019
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris
Kolom Sehat: Bucin