Chris Froome diambang pintu keluar Team Ineos. Begitu klaim Cyclingnews. Sang megabintang asal Wales mungkin saja hengkang dari Ineos pada Agustus nanti. Ada sejumlah tim yang dikaitkan dengannya. Mulai dari Movistar hingga Bahrain McLaren.
Dalam laporannya, Kamis (14/5) malam, Cyclingnews mengungkapkan, pemenang empat edisi Tour de France tersebut sedang mempertimbangkan untuk hijrah pada pertengahan musim ini. Perebutan kekuasaan dan pengaruh di Ineos disebut sebagai penyebabnya.
Bersama Egan Bernal dan Geraint Thomas, Froome telah ditunjuk sebagai ujung tombak Ineos di Tour de France tahun ini. Namun, kontrak Froome akan habis pada akhir 2020 dan belum ada indikasi perpanjangan kontrak. Thomas masih memiliki kontrak hingga 2021. Sementara Bernal mengabdi di Ineos hingga 2023.
Froome sangat mengidamkan gelar kelimanya di Tour de France. Akan tetapi, sebagai juara bertahan, Bernal menolak untuk mengorbankan dirinya untuk Froome atau Thomas. Bernal yang merasa berusia lebih muda, sangat berhasrat memenangkan lebih banyak gelar di ajang paling bergengsi di dunia.
"Setelah mengalami kecelakaan dan menjalani pemulihan, saya sangat yakin bisa memenangkan Tour de France lagi. Saya belum tahu akan berada di tim mana setelah 2020. Yang jelas, saya belum berminat untuk pensiun. Saya telah bekerja keras untuk kembali ke titik ini, dan saya tak akan membiarkan itu menjadi sia-sia," tegasnya.
Team Ineos sendiri masih irit berkomentar. Tim asal Inggris Raya terebut enggan panjang lebar menanggapi spekulasi masa depan Froome. "Kami tidak mengomentari spekulasi atau kontrak pembalap," kata seorang pejabat Ineos kepada Velonews.
Jika Froome benar-benar keluar dari Ineos, kemana ia akan berlabuh?
Tim pertama yang masuk dalam daftar adalah Bahrain McLaren. Keberadaan Rod Ellingworth disebut sebagai salah satu penyebabnya. Ellingworth pernah menjadi manajer Team Sky (sebelum ganti nama menjadi Team Ineos). Ia berpartner dengan Froome sejak 2010 hingga 2019.
Tahun lalu, ketika Ellingworth memutuskan hengkang, Froome menyebutnya sebagai pukukan besar untuk Ineos. La Flamme Rouge menyebutkan bahwa Bahrain McLaren rela menukar Mikel Landa dan Wout Poels kepada Ineos demi mendapatkan Froome.
Sedangkan menurut portal sepeda dari Spanyol, Ciclo21, rider yang berulang tahun ke-35 pada 20 Mei nanti itu telah melakukan pembicaraan dengan dua tim. Satu di antaranya adalah Team Movistar. "Karena perubahan jadwal dari Tour de France, opsi transfer ada di atas meja," tulis mereka.
Movistar adalah tim yang disponsori oleh raksasa telekomunikasi Telefonica. Perusahaan ini baru saja merger dengan Liberty Global, dan menjadinya sebagai operator telekomunikasi terbesar di Inggris Raya. Kehadiran Froome di Movistar akan menjadi simbol bergabungnya kedua perusahaan itu.
Sementara itu, di tengah spekulasi tentang masa depannya, Froome sempat mengunggah foto aktivitas bersepeda pasca lockdown, Jumat (15/5) dini hari tadi. Ia masih mengenakan jersey Team Ineos. Froome mengaku sangat bahagia saat ini. Sebab ia sudah bisa bersepeda lagi setelah dua bulan di rumah saja.(mainsepeda)
Foto: Cyclingnews, Twitter Chris Froome, ASO