Dua kota besar di Indonesia, Jakarta dan Bandung merespon tingginya animo bersepeda di masyarakat dengan menghidupkan dan memperbanyak jalur sepeda. Kedua wilayah ini berharap ke depannya sepeda menjadi alat transportasi sehari-hari.
Di Jakarta, jalur sepeda sudah ada sejak 2012 lalu. Mulai 2019 kemarin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai diharap kembali dengan serius. Hingga awal tahun 2020 ini, Jakarta punya 63 kilometer jalur sepeda. Semua itu ada di 30 titik.
Dalam sebuah diskusi yang digelar pada akhir Januari lalu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo berujar, total jalur sepeda yang disiapkan oleh Pemprov seluas 546 kilometer. Tahun ini mereka menargetkan Jakarta sudah punya 200 kilometer jalur sepeda.
Kadishub mengungkapkan bahwa keberadaan jalur sepeda telah mendorong masyarakat untuk giat bersepeda. Baik sebagai olahraga maupun sarana transportasi. Kini, intensitas gowes masyarakat ibu kota semakin meningkat di tengah pandemi coronavirus.
Menurut data Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia, penggunaan sepeda di Jakarta naik 1.000 persen dibanding sebelum pandemi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku senang dengan tren ini. Ia juga mendukung semangat warganya untuk bersepeda.
"Sepeda adalah alternatif transportasi aman dan sehat di masa pandemi. Bukan hanya untuk olahraga tapi juga untuk kegiatan sehari-hari," ucap Anies dalam akun Instagram-nya.
Sebagai pengganti car free day, Pemprov DKI Jakarta menutup satu jalur sepanjang jalan Sudirman-Thamrin untuk digunakan bagi warga yang ingin bersepeda. Skema ini sudah diterapkan sejak Minggu (14/6) kemarin. Jalur itu bisa digunakan untuk gowes mulai pukul 06.00 hingga 18.00.
"Satu lajur sampai tidak cukup. Akan kita tambah lajurnya minggu depan agar tidak terlalu berhimpitan antarsepeda," bilang Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini mengimbau masyarakat untuk gowes dengan mematuhi protokol kesehatan. Seperti tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mematuhi aturan lalu lintas.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal menambah jalur sepeda. Pemkot juga terus mengedukasi dan mengampanyekan bersepeda aman dan sehat meski di tengah pandemi Covid-19. Caranya dengan menggunakan masker, tidak bergerombol, mematuhi rambu lalu lintas, dan tetap menjaga jarak.
"InsyaAllah pemerintah menambah jalur jalur khusus sepeda. Ke depannya kami akan minta masukan dari komunitas kemudian dikaji oleh dinas terkait,"terang Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana seperti yang dilansir Humas Kota Bandung. Menurut Yana, ke depan bersepeda bisa menjadi alat transportasi sehari-hari.
Saat ini Kota Bandung mulai reaktivitas jalur sepeda. Mulai akhir pekan lalu Dinas Pekerjaan Umum (PU) bandung mulai memasang marka. Jalur sepeda tahap pertamaini akan dimulai dari Jalan Nyaland ke Cipaganti, Cihampelas-Rifai-Wastukencana-Ir H Djuanda hingga ke Balai Kota.
Pemkot Bandung juga akan menjaring usulan dari komunitas untuk penambahan jalur sepeda berikutnya. Yana menambahkan, bersepeda tidak hanya berdampak positif terhadap kesehatan. Lebih dari itu, bersepeda juga turut mengurangi polusi udara akibat kendaraan bermotor.
"Kami dari pemerintah kota melihat euforia atau momentum ini harus bisa kita pelihara untuk menghadapi normal baru," kata Yana yang merupakan salah satu penyintas virus corona itu.(mainsepeda)
Foto: Instagram Anies Baswedan, Humas Kota Bandung