Ngopi? Ini yang utama.
Nongkrong? Kenapa tidak.
Menikmati nuansa cycling dengan pernak-pernik asli? Beres.
Diskusi untuk menambah wawasan soal sepeda? Sekarang bisa!
Di Surabaya sekarang ada Wdnsdy Café (baca: Wednesday), kafe khusus cycling pertama di Indonesia. Letaknya sangat strategis di tengah kota, di bagian depan Surabaya Town Square, Jalan Hayam Wuruk.
Kafe ini merupakan wujud impian lama sekelompok cyclist Surabaya. Yaitu John Boemihardjo, Azrul Ananda, Yudy Hananta, Raymond Siarta, dan Budi Utomo Santoso Wibowo.
Pengalaman bersepeda keliling dunia, mengunjungi kafe-kafe cyclist di berbagai negara, membuat mereka penasaran. Kenapa di Indonesia tidak bisa? Apalagi di kota yang budaya cycling-nya semakin dewasa seperti Surabaya.
“Selama ini, ada kafe untuk cyclist, tapi yang punya bukan cyclist. Atau ada gerai sepeda yang buka kafe, tapi kopinya kurang asyik. Kalau di negara-negara ‘sepeda,’ syaratnya harus lengkap. Yang bikin harus cyclist beneran, dan kopinya harus kopi beneran,” kata Azrul Ananda.
John Boemihardjo, yang menjadi direktur Wdnsdy Café, menjelaskan lagi perbedaan khusus kafe ini dengan yang lain. “Biasanya, di Indonesia, kafe yang menarget cyclist tetap mengutamakan makanan Western. Kalau di Wdnsdy Café, makanan utamanya adalah makanan Indonesia yang dilengkapi dengan beberapa menu Western,” paparnya.
John Boemihardjo (kanan) dan Azrul Ananda memotong tumpeng saat syukuran mulai beroperasinya Wdnsdy Café.
Salah satu menu andalan di kafe ini adalah “makanan khas” cyclist Surabaya: Nasi Rawon Empal. Juga ada Spaghetti Rawon. Menu sehat tentu tersedia dalam berbagai macam fruit bowl, dinamai tanjakan-tanjakan populer di sekitar Surabaya. Seperti Nongkojajar, Jatijejer, Bromo, dan Kaliandra.
Nama kafe ini memang sulit dibaca, tapi untuk di Surabaya dan banyak penggemar berat sepeda sudah cukup familiar. Karena nama itu terinspirasi dari “Happy Wednesday.” Setiap Rabu, ada kelompok sepeda kelas “bandit” yang selalu bersepeda bersama, habis-habisan, hajar-hajaran, menanjak ke kawasan pegunungan terdekat dari Surabaya. Lalu harus kembali sebelum jam kerja.
Nama “Happy Wednesday” juga pernah menjadi nama kolom kocak yang ditulis oleh Azrul Ananda, mantan CEO koran terbesar di Indonesia, setiap hari Rabu. Plus, “Wdnsdy” merupakan merek sepeda yang dirintis oleh Azrul, John, dan Yudy.
Pada Rabu, 25 April, kafe ini mulai beroperasi. Dibuka dengan syukuran bersama mengundang teman-teman cycling terdekat. Secara resmi, memang belum grand opening.
“Rencananya nanti akan bikin acara nonton bareng balap sepeda dunia. Seperti Giro d’Italia dan Tour de France,” kata Azrul.
Karena cyclist identik dengan bangun pagi dan sepedaan pagi, Wdnsdy Café akan mengakomodasikan kebutuhan itu. “Pada bulan pertama kami akan buka pukul 07.00 hingga 23.00. Tapi bulan kedua akan buka 24 jam,” ungkap John Boemihardjo.
Selain makan, di Wdnsdy Café dipajang berbagai pernak-pernik cycling menarik. Ada sepeda Pinarello Graal asli milik Bradley Wiggins, yang dia pakai sebagai juara nasional time trial Inggris. Ada frame Pinarello Dogma 65.1 Think 2 bertanda tangan Chris Froome, dan frame Cannondale SuperSix Evo bertanda tangan Peter Sagan.
Belum lagi jersey-jersey bertanda tangan para juara dunia seperti Mark Cavendish, Thor Hushovd, Peter Sagan, dan lain-lain.
Ke depannya, di Wdnsdy Café akan diadakan juga acara-acara bersepeda. Ada yang rute serius menantang, ada rute yang bersifat edukasi untuk cyclist pemula. Apalagi, beberapa rute menarik paling ideal kalau start dan finis di Surabaya Town Square. (mainsepeda)