Egan Bernal (Team Ineos) buka suara tentang kabar perseteruannya dengan rekan setimnya, Chris Froome. Bernal menegaskan bahwa hubungannya dengan Froome baik-baik saja. Tak seperti yang sangkaan banyak orang bahwa keduanya terlibat perang dingin.
Kondisi internal Ineos menghangat menyusul komentar Bernal saat diwawancarai Alberto Contador di Eurosport Espana, awal Mei lalu. Sebagai juara bertahan, Bernal sangat bernafsu untuk mempertahankan mahkota yang diraihkan pada Tour de France 2020 nanti.
Bernal menegaskan, ia enggan berkorban untuk Geraint Thomas atau Froome. Padahal Froome tengah mengincar gelar kelimanya di Tour de France. "Saya masih muda. Saya sudah memenangkan satu Tour de France, dan saya tidak akan membuang kesempatan untuk memenangkan Tour de France lainnya," ucap Bernal.
Pernyataan inilah yang mengguncang internal Ineos. Froome, sebagai salah satu leader sekaligus senior Bernal, dikabarkan kesal dengan komentar rider asal Kolombia itu. Pernyataan Bernal pun menjalar ke mana-mana. Termasuk masa depan Froome yang kontraknya habis akhir tahun ini.
Dua bulan setelahnya, Bernal akhirnya buka suara. Pembalap 23 tahun itu menegaskan bahwa hubungannya dengan Froome baik-baik saja. "Froome tidak kesal kepada saya," aku Bernal.
"Apa yang terjadi adalah kami berdua berbicara pada saat itu. Pernyataan Froome keluar dan orang-orang menganggapnya seolah ia marah kepada saya. Akan tetapi, dia tidak marah. Ia tidak pernah marah kepada saya atas apa yang saya katakan," jelas Bernal kepada koran asal Kolombia, El Tiempo.
Bernal menambahkan, yang utama di Ineos adalah kemenangan tim. Seluruh pembalap punya relasi yang bagus. Mereka berteman. Ingin maju dan ingin menang.
"Chris, Geraint (Thomas), dan saya sangat jujur satu sama lain. Ketika kami melihat yang satu lebih baik, maka kami akan membantu. Anda tidak bisa mengatakan 'saya pemimpin'. Jika saya harus bekerja untuk Froome, saya akan melakukan itu. Jika ia harus menyerahkan dirinya untukku, aku yakin Froome akan melakukannya. Begitu juga Geraint," jelasnya.
Bernal, Froome, dan Thomas adalah tiga pembalap yang ditunjuk untuk menjadi leader Ineos di Tour de France 2020, 29 Agustus-20 September nanti. Dalam perjalanan nantinya, hanya satu pembalap yang akan mendapatkan support dari keseluruhan tim untuk berjaya di Perancis.
"Tim akan memutuskan satu, tapi itu terlalu cepat untuk mengatakannya saat ini. Kami bahkan belum bersaing untuk tahu. Kami bahkan harus menunggu sampai etape pertama Tour de France," sambungnya.
Sebagai juara bertahan, Bernal yakin peta persaingan Tour de France tahun ini akan berbeda. Pandemi Covid-19 membuat jadwal digeser dari Juni-Juli menjadi Agustus-September. Selain itu, pandemi ini juga mengganggu masa persiapan pembalap.
"Akan ada kejutan. Beberapa dari kita telah berlatih di ketinggian, yang lain tidak. Saya pikir, karena keadaan, akan ada banyak yang akan berjuang untuk gelar juara, dan Tour tahun ini akan memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang sebelumnya," jabar Bernal.
"Ini akan menjadi acara yang berbeda. Tidak hanya dalam olahraga tetapi dalam kehidupan, jadi itu akan memiliki prestise yang cukup tinggi," imbuhnya. (mainsepeda)
Episode Ketiga Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray:
Audionya bisa juga didengarkan di Spotify
Foto: Yuzuru Sunada, Getty Images