Bahan Kayu Berebut Perhatian dengan Titanium

| Penulis : 

Australia termasuk negara top untuk sepeda. Masyarakatnya suka olahraga, infrastrukturnya bersahabat untuk sepeda. Selera sepeda di sana pun istimewa, karena elemen style masuk dalam pemakaian sehari-hari. Bukan sekadar elemen praktis atau performance.

Dan tidak terasa, semakin banyak merek sepeda asal Australia beredar di dunia. Khususnya yang masuk kategori artisan alias handmade.

Akhir April lalu, tepatnya weekend 27-29 April, para seniman sepeda Australia itu berkumpul di Meat Market Melbourne, bikin pameran bersama. Nama pamerannya? Handmade Bicycle Show Australia (HBSA). Harapannya, pameran ini bakal jadi rutin tahunan, ala North American Handmade Bicycle Show (NAHBS) di Amerika.

Nama-nama kondang Aussie tampil di pameran ini. Begitu pula nama-nama baru yang siap mencuri perhatian dunia. Mereka bukan hanya menampilkan ketrampilan mengelas atau mengecat, tapi juga mengaplikasikan teknologi dan material-material unik dalam membuat karya sepedanya.

Total, ada 21 booth di HBSA 2018. Hampir semua asal Australia, kecuali beberapa merek atau supplier yang bukan dari Negeri Kanguru. Berikut beberapa highlight pameran seru yang terbuka untuk publik tersebut:

 

BAUM

Tidak mungkin bicara soal sepeda Australia tanpa menyebut nama “Baum.” Apalagi kalau pamerannya di Melbourne. Darren Baum, sang pemilik merek sekaligus pembuat sepeda, tinggal dan berkarya di Geelong, tak jauh dari kota tersebut.

Di HBSA 2018, Baum menampilkan karya utama berupa Orbis “all-road.” Ini mengikuti tren global (yang bermula dari Amerika), yaitu pengaplikasian road bike untuk jalanan off-road.

Sepeda ini khas Baum. Terbuat dari titanium, dengan corak cat yang memukau (dan sulit difoto!). Semua komponen dicat senada, bahkan hub-nya pun dicat senada.

 

BASTION

Nama yang satu ini terus meroket popularitasnya. Kombinasi bahan karbon dengan komponen titanium yang di-print 3D mampu memikat penggemar dari seluruh penjuru dunia.

Di HBSA 2018, yang diselenggarakan di kota asal Bastion, Ben Schultz dkk pun memamerkan mahakarya terbaik. Yang utama adalah Bastion Superleggera. Bentuknya sekilas mirip dengan frame/sepeda Bastion road reguler, tapi komponennya dibuat lebih kurus dan kecil. Mereka memakai karbon yang lebih high modulus, sehingga dinding tubing bisa lebih tipis. Alhasil, frame Superleggera lebih ringan 150 gram dari model reguler, dengan tingkat stiffness (kekakuan) yang sama.

Bastion juga menampilkan karya kolaborasi mereka dengan Demon Frameworks Inggris. Yaitu karya limited edition dengan corak khas Demon, di mana satu negara hanya dapat jatah satu. Sejumlah negara masih punya jatah, tapi Inggris, Indonesia, dan Belanda termasuk yang sudah terambil.

Oh ya, Bastion juga membantu beberapa produsen Aussie lain dalam pembuatan komponen frame. Seperti mensuplai 3D printed parts untuk merek Curve Cycling.

 

PROVA

Prova tergolong merek baru dan juga berasal dari Melbourne. Pendirinya adalah Mark Hester, seorang insinyur yang sebelumnya bekerja untuk sebuah tim balap V8 Supercar. Tiga tahun lalu, saat di Inggris, dia membuat sepeda pertamanya. Sekarang dia bekerja di kompleks yang sama dengan Bastion.

Karya yang ditampilkan di Melbourne juga spesial. Sebuah MTB 29er bernama Ripido. Sepeda hardtail ini dibuat dari bahan stainless steel, tapi dengan komponen-komponen tertentu yang 3D printed, supaya lebih ringan dan kuat/kokoh. Tentu saja dengan bantuan Bastion. Saking kerennya sepeda ini, baru-baru ini menang gelar Best MTB di Bespoked Show di Bristol, Inggris (pameran handmade kondang di Inggris).

Prova Ripido 29er

 

HTECH

Yang istimewa dari merek Htech adalah pendirinya. Namanya Hayden Francis, usianya masih 20 tahun! Di usia begitu muda, dia mampu membuat sendiri sebuah sepeda canggih dan high performance menggunakan bahan kayu! Tepatnya kayu mahogany dan jarrah.

Sepeda bernama Aeriform yang dia tampilkan terbuat dari frame kayu yang dalamnya berongga (hollow). Bentuknya diproses memakai mesin CNC, tapi kemudian dihaluskan dengan tangan. Kemudian, bagian-bagian tertentu diperkuat dengan serat karbon, misalnya di seat tube. Bobot frame-nya memang tidak ringan, 1.900 gram atau sekitar dua kali frame karbon biasa. Tapi karakternya diklaim tetap stiff dan strong, plus menawarkan kenyamanan khas kayu.

 

DAMU PLYCYCLES

Damu Plycycles adalah satu lagi yang memamerkan sepeda kayu di Melbourne. David Murphy, asal Newport, Victoria, sudah membuat sepeda sejak 2016. Dia menggunakan kayu-kayu asli Australia, dan mengklaim telah melakukan tes kekuatan standar Australia.

Fitur uniknya adalah handlebar kayu integrated. Stem-nya pipih dan lebar, lalu handlebar-nya seperti dua tangkai cangkir di kanan-kiri. Posisi tuas rem pun menyesuaikan. Menurut Murphy, bentuk ini merupakan sebuah kebutuhan, paling cocok diterapkan untuk bahan kayu.

 

BIKES BY STEVE

Secara teknis ini bukan booth sepeda, tapi nama Steve Gardner sangatlah kondang di kalangan sepeda (setelah 23 tahun di dunia otomotif). Sebab, dia mungkin adalah “tukang cat” nomor satu di arena sepeda Australia. Bikes by Steve adalah orang yang membubuhkan warna/corak pada Bastion, Curve Cycling, dan Prova.

Sebagai contoh, dia menampilkan sebuah Trek Speed Concept yang dicat bergaya grafiti. Sepeda TT ini milik seorang customer yang minta sepedanya dicat senada dengan jersey miliknya! (mainsepeda)

 

Foto-foto: Cyclingtips, Bureaufidder, HBSA, Prova, Htech.

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Tips Setting Rantai Hub Gear dan Lepas Roda Belakang Brompton
Sepeda Turing Custom Berdetail Eksotis
Strive Luncurkan Energy Gel Pertama Buatan Indonesia
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Bintaro Loop: Trek Menantang dan Fasilitas Lengkap