Salah satu merek sepeda yang sedang menjadi primdona di Indonesia asalah Brompton. Masyarakat Indonesia menyebut sepeda lipat buatan Inggris ini sebagai sepeda sultan. Hal itu didasari oleh harganya yang mahal. Puluhan juta Rupiah untuk satu unit sepeda.
Nah, pandemi Covid-19 ini membuat harga Brompton di Indonesia melesat semakin tinggi. Menurut Founder Brompton Owner Group Indonesia (BOGI) Baron Martanegara, harga Brompton di Indonesia telah melonjak hingga 500 persen. Lima kali lipat dari harga normal.
"Dari dulu harga Brompton sudah naik. Tapi dulu wajar naiknya. Sekarang harga Brompton naik tiga hingga lima kali lipat," ucap Baron dalam obrolan virtual yang diadakan Tribun Network, Kamis (30/7) lalu.
Baron mencontohkan sebuah Brompton basic yang harga normalnya sekitar Rp25 juta. Harganya bisa naik menjadi Rp35 juta dalam kurun waktu tiga bulan. Namun, pada saat pandemi ini harganya melonjak jauh hingga Rp60 juta. Lebih dari dua kali lipat dari harga normal.
"Padahal jika belanja langsung ke London, sepeda yang harganya Rp18 juga hingga Rp24 juta itu masih ada," katanya.
Brompton B75
Kemudian ia mencontohkan Brompton seri B75 yang dibelinya di Inggris seharga Rp9 juta. Sekarang, menurut Baron, harga Brompton B75 menembus angka Rp30 juta. Bahkan di salah satu situs jual beli online, ada pelapak yang menjual Brompton keluaran awal 2019 itu dengan banderol Rp57 juta. Naik enam kali lipat. Wow!
"Harga dimainkan karena ada banyak pemain atau pedagang baru yang hijrah ke bisnis Brompton. Mereka berpikir cuannya (keuntungan.red) gede. Masalahnya, dengan harga segitu pun masih ada saja yang mau membeli," bilang Mang Bray, sapaan akrabnya.
Dealer resmi di Indonesia sebenarnya masih menjual Bromoton dengan harga normal. Namun, ada pihak yang kemudian menjualnya kembali dengan harga tinggi. Kemudian terjadilah fenomena 'sepeda sultan' di Indonesia. "Kami menyebutnya harga gorengan," tutur Baron.
Bagi yang ngebet ingin membeli Brompton, Baron minta mereka bersabar sedikit. Sebab suplai ke Indonesia akan kembali datang dalam satu atau dua bulan ke depan. Atau, jika pandemi mulai mereda, Anda bisa membelinya di Brompton Junction Singapura.
"Kalau suplai ke Indonesia sudah normal, ini harus ada aturan. Misalnya satu sepeda untuk satu akun," usulnya.
Baron menilai bahwa fenomena ini tak akan berlangsung lama. Pada akhirnya akan terfilter mana orang yang benar-benar ingin bersepeda. Baik untuk olahraga maupun transportasi aktif. "Saya harap semoga harga-harga gorengan ini segera berlalu," ujarnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 7: Gowes di Luar Negeri Belum Tentu Lebih Mahal
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Brompton