Ancaman bos Deceuninck-QuickStep Patrick Lefevere untuk memerkarakan Dylan Groenewegen (Jumbo-Visma) rupanya bukan sekadar gertakan. Lefevere mengadukan masalah kecelakaan di etape pertama Tour de Pologne 2020 ke polisi di Polandia.
Lefevere marah atas tindakan Groenewegen saat adu sprint dengan pembalap Deceuninck-QuickStep, Fabio Jakobsen di etape pertama Tour de Pologne, Rabu (5/8) malam. Perbuatan Groenewegen membuat Jakobsen menabrak barrier dan keluar lintasan. Ia mengalami koma dan belum sadar hingga saat ini.
Dalam cuitannya di Twitter Kamis (6/8) dini hari, beberapa jam setelah kecelakaan horor itu, Lefevere akan membawa masalah ini ke kepolisian. "Mereka harus memenjarakan pembalap ini," kicau Lefevere.
Baca Juga: Kecelakaan Mengerikan, Jakobsen Mengalami Koma, Groenewegen Didiskualifikasi
Rupanya cuitan itu bukan gertak sambal belaka. Dalam sebuah wawancara dengan Het Laatste Nieuws, Lefevere sudah melaporkan masalah ini ke Union Cycliste Internationale (UCI). Selain itu, Lefevere meminta polisi di Polandia mengusut kasus ini.
"Keluhan telah diajukan ke UCI dan tim akan melakukan hal yang sama kepada pihak kepolisian di Polandia. Saya pikir saya harus mengajukan keluhan di sini. Sebab Anda tidak bisa membiarkan ini berlalu begitu saja. Anda harus melakukannya di tempat terjadinya kecelakaan," tegasnya.
Lefevere mengaku sudah menonton rekaman video kecelakaan itu selama puluhan kali. Dan ia tidak habis pikir dengan perbuatan Groenewegen kepada Jakobsen. Groenewegen, menurutnya, seharusnya tetap berada di jalur sprint-nya.
"Tapi setelah itu ia secara kategoris menuju ke kanan dan bahkan lebih ke kanan. Ia melihat Fabio datang dan kemudian menjulurkan sikunya," jabar pria 65 tahun tersebut.
Baca Juga: Fabio Jakobsen Mulai Stabil, Tapi Masih Koma
Direktur Jumbo-Visma Richard Plugge telah menghubungi Lefevere dan meminta maaf atas kecelakaan mengerikan yang terjadi di etape pertama. Lefevere memuji langkah berani dari jurnalis senior asal Belanda tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya pikir itu sebuah keberanian karena ia menelepon saya. Akan tetapi, saya juga mengatakan kepadanya bahwa saya sama sekali tidak memahami manuver Groenewegen," bilang Lefevere.
Baca Juga: Dokter Berusaha Bangunkan Jakobsen dari Koma
Dalam kicauannya di Twitter Kamis petang, Groenewegen menyesal dengan apa yang telah ia perbuat terhadap Jakobsen dan korban lainnya. Menurut pembalap 27 tahun itu, yang terpenting saat ini adalah memastikan Jakobsen pulih.
"Saya benci apa yang terjadi kemarin. Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan betapa menyesalnya saya kepada Fabio dan orang lain yang terlibat dalam kecelakaan itu. Yang paling penting sekarang adalah kesehatan Fabio. Saya memikirkannya sepanjang waktu," tulis Groenewegen.
Menurut Richard Plugge, Groenewegen sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami patah tulang selangka. Plugge mengatakan bahwa anak buahnya sangat sedih dan menyesali perbuatannya di etape pertama Tour de Pologne 2020.
"Segera kami akan membahas kejadian tersebut secara detail dengannya. Pikiran kami bersama para korban dan kami berharap dengan segenap hati kami untuk pemulihan yang baik," ucap Plugge.
Sementara itu, menurut pernyataan resmi Deceuninck-QuickStep, Jakobsen menjalani operasi wajah selama lima jam pada Rabu malam. Kini tim dokter berencana membangunkan juara nasional Belanda itu dari koma pada Jumat (7/8) pagi waktu setempat.
"Saya berharap tidak ada kerusakan pada sistem sarafnya. Jangan lupa, kemarin pasien sudah diresusitasi (CPR) sekitar satu jam," bilang Pawel Gruenpeter, Wakil Direktur Rumah Sakit Spesialis Provinsi No. 5 di Sosnowiec. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 8: Jangan Sampai Celaka Konyol di Jalan
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Getty Images