Kafe cyclist populer di Surabaya, Wdnsdy Cafe, kembali buka di Surabaya Town Square (Sutos). Setelah beberapa pekan tutup terkait pandemi, kini tempat ngopi asyik itu telah dibuka lagi dengan standar kesehatan tinggi.

Berbagai investasi telah dilakukan untuk memastikan segala protokol kesehatan diterapkan. Mulai dari tes kesehatan pegawai hingga perlengkapan secara mendetail.

"Kami telah menambahkan banyak fitur dan perlengkapan baru. Untuk meningkatkan safety bagi semua. Baik pegawai maupun pengunjung. Mungkin jauh lebih detail daripada kebanyakan kafe atau restoran lain," kata John Boemihardjo, direktur Wdnsdy Cafe.

John menjelaskan, pihaknya telah memasang sejumlah lampu UVC (ultraviolet). Dinyalakan saat malam hari atau saat tidak ada aktivitas. Perangkat menggunakan lampu UVC juga digunakan di kasir untuk mensterilkan uang, juga untuk mensterilkan seluruh utensil.


Alat sterilisasi untuk utensil. Mulai dari nampan, sendok/garpu hingga kotak tisu disterilkan di sini sebelum disajikan ke pengunjung.


Lampu UVC yang dinyalakan ketika cafe tutup.


UVC di kasir untuk sterilisasi uang atau kartu yang digunakan untuk transaksi.

Sebelum masuk pun, konsumen bisa menggunakan fasilitas automatic thermo gun dan injakan hand sanitizer. Tidak ingin memegang handle pintu? Tidak masalah. Bisa membuka pintu dengan pijakan kaki.



Automatic thermo gun dan injakan hand sanitizer.

Screener pemisah meja dan di atas meja makan juga dipasang. Bukan sekadar di depan kasir. "Kami juga memasang Hepa dan UVC air purifier," tegas pria yang juga founder merek sepeda Wdnsdy Indonesia tersebut.



Suasana indoor dan outdoor Wdnsdy Cafe. Semuanya dilengkapi screener.

Berlokasi strategis di tengah kota, Wdnsdy Cafe merupakan salah satu tujuan cyclist untuk nongkrong. Bahkan, ketika dibuka pada 2018 lalu, kafe ini adalah kafe bertema sepeda pertama di Indonesia.

Pengunjung bisa menikmati sejumlah koleksi sepeda bersejarah. Seperti Pinarello Graal asli milik Bradley Wiggins, juara dunia TT dan juara Tour de France 2012. Juga ada sepeda dan jersey asli bertanda tangan Peter Sagan, Nairo Quintana, Chris Froome, dan lain-lain.

Kopi kualitas artisan adalah suguhan utama Wdnsdy Cafe. "Menu-menu kami yang paling populer antara lain Onde-Onde Nutella dan Spaghetti Rawon," pungkas John.

Wdnsdy Cafe sebelum pandemi ini buka 24 jam setiap hari. Setelah re-opening ini, jam buka akan menyesuaikan situasi dan kondisi. Untuk saat ini, masih buka Senin hingga Sabtu, pukul 12.00 siang hingga 20.00 malam.(mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 9

Audionya bisa didengarkan di sini

Populer

Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat
EJJ 2025 Dimulai! Melewati 27 Kota/Kabupaten di Jawa Timur
Setiap Hari Meditasi 1,5 Jam di Atas Sepeda
Latihan Keras Setahun Berbuah Gelar untuk Putri Tercinta
Urung Bentrok dengan Roglic dan Bernal di La Vuelta
Gowes Jakarta-Semarang Warnai Hari Bhayangkara ke-76
Peserta Disambut Tari Kabasaran di Danau Linow
Kediri Dholo KOM 2024 Start! Diawali Rute ke Bandara Dhoho, Tantangan Pertama Angin Kencang 24 Knot
Kalender Mainsepeda 2025: Dibuka EJJ, Trilogy Telah Menanti
Solusi Ekonomis Sepeda Bersuspensi