Bintang Belgia, Wout van Aert, dan tim Belanda, Jumbo-Visma, terus tampil menakjubkan di musim WorldTour 2020 ini. Kombinasi ini berhasil merebut kemenangan pada etape pembuka Criterium du Dauphine 2020, Rabu (12 Agustus), di Prancis.
Dalam etape 218,5 km yang berakhir dengan uphill sprint di Saint-Christo-en-Jarez itu, Van Aert mengalahkan Daryl Impey (Mitchelton-Scott) dan Egan Bernal (Team Ineos). Benar-benar luar biasa. Karena dalam beberapa pekan terakhir Van Aert sudah memenangi sejumlah lomba terbesar. Seperti Strade Bianche dan Milan-San Remo.
Hasil ini kembali menunjukkan bahwa Jumbo-Visma adalah "monster" utama menjelang lomba terbesar, Tour de France (TdF), yang dimulai di penghujung Agustus nanti. Criterium du Dauphine merupakan lomba pemanasan resmi TdF, diselenggarakan oleh pihak yang sama (ASO).
Biasanya, Dauphine diselenggarakan delapan etape, dengan kombinasi komplet etape datar, rolling, dan menanjak. Namun karena mepetnya waktu akibat pandemi, Dauphine 2020 akan diselenggarakan hanya lima etape. Semuanya berakhir di tanjakan, pendek atau panjang.
Kebetulan, etape pembuka berakhir dengan rentetan tanjakan pendek. Berakhir dengan tanjakan cukup tajam tak sampai satu kilometer. Secara rute, ini memberi kesempatan bagi para climber untuk unjuk gigi. Tapi, finisnya lebih cocok "dimakan" oleh para puncheur alias climber atau allrounder yang punya sprint menanjak kuat.
Pada 20 km terakhir etape, Jumbo-Visma menunjukkan kehebatannya lagi. Barisan pengendara sepeda Bianchi itu terus berada di depan peloton, mengontrol kecepatan dan menghalangi mereka yang ingin melarikan diri. Setiap kali ada yang mau lari, pasti ada salah satu pembalap Jumbo-Visma mengejar.
Alhasil, memasuki km-km terakhir, Jumbo-Visma masih punya beberapa opsi di depan. Kebetulan, Van Aert yang paling powerful. Dia melakukan attack beberapa ratus meter sebelum finis dan tak mampu dikejar yang lain.
Dengan kemenangan ini, Van Aert meraih yellow jersey sebagai pimpinan general classification (GC). Tapi dia pasti sadar kalau itu bersifat sementara. Ketika Dauphine memasuki etape-etape dengan tanjakan panjang, dia harus gantian bertugas melindungi dan menarik rekan-rekannya yang lebih berpeluang. Khususnya Primoz Roglic.
"Ketika jalanan mulai menanjak kami punya kereta kuning di depan. Bahkan di bagian akhir kami masih punya Primoz (Roglic) dan Steven (Kruijswijk). Mereka masih leader kami dan ini adalah kemenangan besar seluruh tim. Kami akan berupaya menjaga momentum ini," kata Van Aert, yang mengaku minta izin dulu kepada rekan-rekannya sebelum berupaya mengejar kemenangan etape.
Sementara itu, Team Ineos masih belum terlihat kekuatan terbaiknya. Egan Bernal mampu bersaing di depan sampai akhir, ditemani Michal Kwiatkowski. Namun superstar lain, Chris Froome, masih belum menunjukkan form terbaiknya. Melepaskan diri dari peloton menjelang finis.
Para unggulan lain, seperti Nairo Quintana (Arkea-Samsic), Mikel Landa (Bahrain-McLaren), Richie Porte (Trek-Segafredo), dan Rigoberto Uran (EF) juga tampak kompetitif mampu finis bersama rombongan utama di depan.(mainsepeda)
Hasil Etape 1 Criterium du Dauphine 2020 (Top Ten)
1. Wout van Aert (Belgia), Jumbo-Visma 5:27:42
2. Daryl Impey (Afsel), Mitchelton-Scott waktu sama
3. Egan Bernal (Kolombia), Team Ineos
4. Alejandro Valverde (Spanyol), Movistar
5. Tadej Pogacar (Slovenia), UAE Team Emirates
6. Alexey Lutsenko (Kazakhstan), Astana
7. Sergio Higuita (Kolombia), EF
8. Benoit Cosnefroy (Prancis), AG2R La Mondiale
9. Primoz Roglic (Slovenia), Jumbo-Visma
10. Guillaume Martin (Prancis), Cofidis
Catatan: Urutan GC sama karena masih etape pertama
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 9
Audionya bisa didengarkan di sini