Kecelakaan di etape pertama Tour de Pologne 2020 hampir merenggut nyawa Fabio Jakobsen (Deceuninck-QuickStep). Jakobsen mengaku mengalami gegar otak parah. Beruntung ia mendapatkan perawatan yang tepat dari tim dokter yang bersiaga di garis finis di Katowice, Polandia.
Melalui laman resmi tim Deceuninck-QuickStep, Jakobsen akhirnya memberikan pernyataan tentang kondisinya setelah kecelakaan horor di Polandia. Pertama, Jakobsen mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan perawat yang stand by di garis finis etape pertama Tour de Pologne 2020.
Berkat perawatan mereka yang tepat dan cepat, nyawa Jakobsen berhasil diselamatkan. Kedua, ia berterima kasih kepada dokter dan perawat di Rumah Sakit St. Barbara di Sosnowiec. Di sini Jakobsen dioperasi selama lima jam. Kemudian ia menghabiskan waktu kurang lebih seminggu menjalani perawatan.
"Itu adalah masa yang sulit dan kelam bagi saya di ICU, di mana saya takut tidak selamat," ujar juara nasional Belanda tersebut. Jakobsen juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara Tour de Pologne dan tim Deceuninck-QuickStep, keluarganya.
"Selain itu, saya harus banyak istirahat dalam beberapa bulan mendatang karena gegar otak yang parah. Dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, saya akan menjalani banyak operasi dan perawatan untuk memperbaiki cedera wajah," jelas pembalap 23 tahun itu.
Jakobsen mengaku terharu dengan dukungan yang diberikan oleh semua pihak. Baik fans, sesama pembalap maupun seluruh pihak yang berkecimpung di olahraga balap sepeda. "Dengan ini, saya ingin memberi tahu semua orang bahwa saya sangat bersyukur bahwa saya masih hidup," ucapnya lega,
Cedera yang dialami Fabio Jakobsen menjadi kehilangan besar untuk Deceuninck-QuickStep. Selain Jakobsen, tim asal Belgia ini juga tidak akan diperkuat wonderkid Remco Evenepoel dalam waktu lama. Evenepoel mengalami luka serius setelah masuk jurang di Il Lombardia 2020. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 9
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Getty Images, Wout Beel