Keberadaan gadis podium dalam penyelenggaraan event balap selama ini kerap menimbulkan polemik. Tak sedikit yang meminta aktivitas menghadirkan perempuan hanya sebagai "pemanis" balapan dihentikan. Termasuk di Tour de France.
Desakan itu sebenarnya muncul sudah lama. Bahkan sempat muncul petisinya segala. Aktivitas seperti itu dianggap kurang menghormati perempuan. Sekedar sebagai tindakan seksis.
ASO, penyelenggara Tour de France dan balapan bergensi lainnya, sempat tak menghiraukan desakan itu. Tapi kini semuanya berubah. Di Tour de France 2020 nanti, ASO menghilangkan seremoni itu.
Direktur balapan Tour de France Christian Prudhomme mengatakan pihaknya sudah terbiasa menghadirkan seremoni seperti itu di atas podium. Namun di penyelenggaraan musim ini semuanya berbeda. "Kami akan menghadirkan satu perwakilan lokal, satu jersey partner, dan satu host. Ini untuk pertama kalinya kami lakukan," ujar Prudhomme pada reporter Prancis Europe 1.
Tour de France akan mengikuti jejak Formula 1 yang berhenti menampilkan "grid girls" atau gadis-gadis seksi di garis start sejak balapan musim 2018. F1 merasa praktik itu sudah tidak selaras lagi dengan nilai brand mereka. Juga bertentangan dengan norma masyarakat modern.
Keputusan ASO itu mendapatkan dukungan dari banyak penggemar dan pembalap sepeda, terutama cyclist perempuan. Misalnya pembalap perempuan Australia Maeve Plouffe. Dia menyebut menampilkan gadis-gadis di podium seperti itu sangat ketinggalan zaman. Sebagai gantinya, Plouffe berharap kehadiran gadis-gadis itu digantikan anak-anak saja. Sebab, bisa jadi anak-anak itu akan bangga dan terinspirasi untuk menjadi seorang juara.
Julian Alaphilippe (Deceuninck–QuickStep) di podium Tour de France 2019.(Getty Images)
Pembalap sepeda gunung Kate Courtney juga punya pandangan senada. Dia mengapresiasi kebijakan ASO meniadakan gadis podium. "Ini langkah pertama yang bagus. Tapi saya juga tidak sabar menunggu hari dimana perempuan memiliki kesempatan untuk mendapatkan tempat mereka di podium di Tur de France juga," ujar pembalap asal California, Amerika Serikat itu.
Penyelenggara Tour Down Under juga sudah berhenti menampilkan gadis-gadis podium dalam serenominya sejak 2017. Saat itu, pembalap Spanyol Mikel Landa mengapresiasi langkah itu. "Gadis podium yang dihadirkan untuk mempersembahkan hadiah itu merupakan tradisi lama. Cara itu seperti memperlakukan perempuan sebagai objek, dan merendahkan mereka," ujar Landa yang kala itu masih membela Team Sky.(*)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 10
Audionya bisa didengarkan di sini