Penyelenggara Tour de France 2020, Amaury Sport Organisation (ASO) menetapkan aturan tegas. Tim peserta akan dikeluarkan dari balapan apabila ada dua pembalap atau stafnya yang menunjukkan gejala serius atau dinyatakan positif terpapar virus korona.
Itu menurut dokumen setebal 18 halaman yang menguraikan daftar rinci protokol dan mitigasi untuk Tour de France 2020 nanti. Tujuannya jelas, dan tegas. Yakni untuk menjaga agar balapan paling bergengsi di dunia ini berjalan sukses dan bersih dari pandemi Covid-19.
Dokumen itu sekaligus memastikan bahwa Tour de France tak akan berhenti ketika ada kasus covid-19 di tengah peloton. Hanya pembalap dan staf yang out. Atau jika virus ini menginfeksi dua orang atau lebih, maka tim peserta lah yang disingkirkan. Sedangkan lomba akan terus berlanjut.
"Jika dua orang atau lebih dari tim yang sama menunjukkan gejala yang sangat dicurigai atau telah dites positif COVID-19, tim tersebut akan dikeluarkan dari Tour de France," bunyi dokumen yang dibagikan ke tim peserta pada pekan ini.
"Para pebalap yang terpapar virus korona tidak akan diizinkan untuk memulai Tour de France (atau etape berikutnya) dan akreditasi personel tim akan ditarik," imbuh dokumen tersebut seperti yang dilansir Velonews.
Tim dokter dan staf medis balapan juga akan berperan sebagai hakim sekaligus algojo dalam kasus-kasus yang lebih ringan. Mereka akan memutuskan apakah pembalap bisa start apabila mereka menunjukkan gejala yang lebih rendah dari kemungkinan infeksi.
Petugas balapan juga menerapkan konsep 'contact tracing'. Siapapun yang melakukan kontak dekat dengan pengendara atau staf yang dites positif selama balapan, juga dapat dikeluarkan dari balapan serta harus menjalani karantina selama dua pekan.
Menurut Velonews, dokumen tersebut juga memberi standar kerja bagaimana tim harus mengelola, melindungi, memantau, dan menangani semua pembalap dan stafnya, yang dibatasi hanya 30 orang per tim, mulai tiga hari sebelum lomba hingga berakhirnya Tour de France.
Dokumen tersebut menguraikan konsep "bubble", seberapa sering dan kapan pembalap dan staf perlu menjalani kontrol COVID-19, apa yang perlu dilakukan dokter tim untuk memantau pengendara mereka, dan yang terpenting, apa yang akan terjadi jika seseorang menunjukkan gejala infeksi yang serius.
Menurut dokumen tersebut, tujuan protokol yang lebih luas termasuk membatasi jumlah rombongan serta meminimalkan kontak semua orang dalam perlombaan. Sasaran akhir, kata dokumen itu, adalah "untuk menjaga kesehatan pembalap, staf tim, dan orang lain yang terlibat dalam Tour de France dan untuk menjamin bahwa acara tersebut dapat dilanjutkan". (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 10
Audionya bisa didengarkan di sini