Anti Mainstream, Pesta Ultah di Gunung

| Penulis : 

Pesta ulang tahun di gedung? Biasa! Di restoran? Bosan! Di rumah saja? Boring! Minggu, 6 Mei, Ratjoen Cycling Club Malang merayakan ulang tahun, tapi anti mainstream.

Di gunung! Ya, dirayakan di gunung Bromo. “Kita ingin berikan pengalaman berkesan ke seluruh cyclist partisipan ulang tahun Ratjoen CC. Mereka harus sedekat mungkin dengan padang Savana dan lautan pasir gunung Bromo,” tutur Irawan Djakaria, pentolan Ratjoen CC Malang.

Ternyata tidak semudah itu. Pengurusan ijin pemakaian venue gunung Bromo ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) agak sulit. Maklum, itu adalah daerah konservasi sehingga harus dijaga dan dilestarikan.

“Saya harus meyakinkan mereka, bahwa kita ini cyclist yang cinta dengan lingkungan. Jadi kami janji tidak akan merusak taman dan akan tertib. Alhamdulillah mereka mengijinkan,” cerita Irawan.

Acara bertajuk "The Joy with Ratjoeners" ini mengemas bersepeda sejauh 36 km. Start dari lapangan Rampal Malang ke arah Tumpang. Tentunya menu utama adalah tanjakan hingga elevasi 1200-an meter di atas permukaan laut menuju Gubuk Klakah, Poncokusumo.

Tanjakan tinggi dimulainya lomba KOM 6 km menuju pitstop 2 di Gubuk Klakah.

 

Lalu sebanyak 310 cyclist dan 50 orang keluarganya diangkut menggunakan 65 jip ke padang Savana sebagai tempat makan siang.

Di sana, ada ratusan jip Toyota FJ40 yang memang jadi kendaraan angkutan wajib menuju gunung Bromo. Tapi panitia benar-benar memilih 65 jip yang kondisinya paling prima.

“Kita pikirkan keselamatan dan kenyamanan teman-teman cyclist. Kita tolak jip yang total terbuka karena pasti kurang nyaman dan kurang aman,” tutur Pudjiyanto Oentoro, ketua Ratjoen CC.

Pudjiyanto Oentoro (ketua Ratjoen CC), Bapak Bangun Nawoko, Rizky Rahman (Jogja), Letkol Inf Nurul Yakin (Dandim 0833/Malang), Celine Cecylia (Kediri), Juwanto Reza (Semarang), Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo (Danrem 083/Malang) dan Yacob Effrien (ketua panitia ultah Ratjoen CC). Para pemenang lomba KOM/QOM berhak mendapatkan hadiah uang 1 juta rupiah dan barang senilai 1 juta rupiah.

 

“Venue tempat makan siang ini yang bikin kita deg-degan. Jam dua pagi saya cek kondisi angin di bukit Teletubbies tidak ada masalah. Baru sekitar jam empat pagi angin mulai besar. Jadinya jam delapan pagi, kita putuskan untuk pindahkan lokasi makan siang di wisma milik TNI di Lava View,” tutur Danny Setiawan, salah satu panitia ulang tahun Ratjoen CC.

Pertimbangannya adalah peserta harus nyaman dan makanan harus tetap bersih. “Gara-gara ada badai itu, makanan bisa kotor dan peserta tentu kurang nyaman kena debu,” tukas Danny.

Semua kerja keras dari tim Ratjoen CC ini terbayar dengan kepuasan dari cyclist yang hadir. Mayoritas komentar positif keluar dari cyclist yang datang dari berbagai daerah mulai Jatim, Jateng hingga luar Jawa.

Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo (Danrem 083/Malang) mendapatkan potongan pertama tumpeng ultah Ratjoen CC dari Pudjiyanto Oentoro (ketua Ratjoen CC).

 

Sayangnya, Irawan tidak bisa menerima jabatan tangan langsung dari para cyclist yang hadir. "Mohon maaf, Sabtu sore saya mendadak harus ke Jakarta karena ayah saya sedang sakit dan kondisinya kritis. Saya ucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kehadiran kawan-kawan cyclist di ultah Ratjoen CC ini," bilang pria ramah yang biasa disapa Pak Kom.

Penyerahan sumbangan dari Ratjoen CC ke warga setempat.

 

Sendy Susanto, Jogja Road Cycling Community (JRCC)

Untuk sebuah pesta ulang tahun, effort panitia sangat besar dan itu terbayar dengan kesuksesan hebat! Bisa menggabungkan dua unsur yaitu cycling dan fun itu tidak mudah. Rute cycling juga menantang, lumayan berat di 8 km terakhir menuju Gubuk Klakah itu.

Disambung berpetualang naik jip menuju padang pasir gunung Bromo itu sangat fun. Baru kali ini kami melihat keindahan gunung Bromo dari dekat. Kalo tidak gowes ke ulang tahun Ratjoen CC ini saya mungkin juga tidak ke gunung Bromo.

Semoga Ratjoen CC bisa tetap guyub, makin besar dan memberi dampak positif lebih besar lagi pada dunia cycling.

 

Maya Anggraeny, Women Cycling Community Surabaya (WCC-Surabaya)

Seeerrrruuuuu…… saya baru tahu ternyata bisa ke gunung Bromo dari sisi berbeda. Yang saya tahu hanya via Wonokitri dan Nongkojajar saja. Tanjakan dari kota Malang menuju Gubuk Klakah itu masih oke sih buat cewek seperti saya. Karakternya hampir sama dengan menanjak dari Pasuruan menuju KUD Puspo.

Pemandangannya kereeeeennn…… jadi gowes nanjaknya dapat hiburan pemandangan. Apalagi cuaca panas jadi tidak ada kabut, kelihatan semua sawah dan gunungnya. Seneng banget bisa kumpul, berkenalan dan gowes sesama cyclist cewek dari berbagai kota. Even Ratjoen CC yang menyatukan kami.

Acara off bike bikin saya takjub. Selain gowes ternyata kita diajak berwisata ke padang Savana dan lautan pasir gunung Bromo. Semoga semakin banyak anggota Ratjoen CC dan makin banyak peserta yang ikut setiap acara yang diadakan Ratjoen CC.

 

Ferry Martalatta, KRAFT Kediri

Baru kali ini saya melihat pemandangan gunung Bromo dari dekat. Ternyata tidak kalah indah dibandingkan pegunungan Dolomiti di Italia yang pernah saya datangi. Tinggal pemerintahnya saja bagaimana memperbaiki infrastruktur jalan agar wisatawan makin nyaman.

Secara even, ulang tahun Ratjoen CC ini memuaskan kaki dan batin. Kaki puas karena gowes nanjak 1200an meter. Batin puas karena bisa melihat keindahan gunung Bromo dari dekat. 

Teman-teman Kraft juga sangat hepi. Saking hepinya mereka tidak mau masuk ke dalam mobil. Jadilah mereka duduk di atas roofrack jip agar bisa leluasa melihat pemandangan indah.

 

Teddy Moeljono, Surabaya Road Bike Community (SRBC)

Hebat seluruh panitia dari Ratjoen CC. Mereka bisa kemas acara keren ini tanpa bantuan even organizer. Semoga seluruh anggota Ratjoen CC bisa makin guyub dan sukses terus di masa depan.

Hampir semua komunitas di Jawa hadir, bahkan toko sepeda-pun ikut hadir. Hebat dan salut untuk Ratjoen CC!

 

Like Stevanny, cyclist dari Manokwari

Saya tidak banyak komentar, karena buat saya acara ini perfect! Speechless saya lihat indahnya gunung Bromo dari dekat. Ratjoen benar-benar berhasil me-ratjoen-i saya dengan keindahan Bromo dan cycling yang fun. Saya bisa ajak keluarga ke sini suatu saat nanti. Tentunya saya gowes dulu dari Malang menuju rest area Gubuk Klakah itu, baru dilanjut pakai jip bersama keluarga. Dua jempol, deh buat Ratjoen CC!

 

Yohan Hoki, FratzCC Surabaya

Rute gowesnya sip sangat memanjakan cyclist penyuka tanjakan seperti saya. Teman-teman FratzCC yang ikut hadir ke ulang tahun Ratjoen CC ini juga enjoy dengan tanjakannya.

Makanan lunchnya mantap banget, sederhana tapi enak dan berlimpah. Road captain dan marshal sangat membantu goweser luar Malang seperti kami yang gowes balik ke hotel di kota Malang. FratzCC sangat senang dan puas atas even ulang tahun Ratjoen CC ini. Rugi besar buat yang tidak hadir! 

Semoga panjang umur, tetap guyub rukun dan tahun depan bikin lagi. Pasti teman-teman FratzCC yang absen tahun ini ingin juga merasakan fun seperti yang kami rasakan. (mainsepeda)

 

Foto-foto: Dewo Pratomo, Darius Ratjoen CC, Tim AA SoS.

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
RIDE Depok Upgrade Level ke SUB-PRO di Tahun Baru
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!