Tim Jumbo-Visma sangat shock. Mereka tidak percaya dengan kekalahan Primoz Roglic di etape 20 Tour de France 2020, Sabtu (19/9) malam. Roglic yang telah memimpin selama sebelas hari, harus kehilangan gelar overall di penghujung TdF 2020.
Juara nasional Slovenia itu gagal mendapatkan performa terbaik dalam balapan individual time trial (ITT) di etape 20. Roglic yang tampak sangat kelelahan, finis di peringkat kelima. Terpaut hampir dua menit dari Tadej Pogacar (UAE-Team Emirates), pemenang etape 20 sekaligus juara overall TdF 2020.
Primoz Roglic tampil mengecewakan di etape 20 Tour de France 2020
Pembalap 30 tahun itu bahkan lebih lambat setengah menit dari dua rekannya di Jumbo-Visma, yakni Tom Dumoulin dan Wout van Aert. Dumoulin finis kedua dan Van Aert finis keempat. Kekalahan ini bukan hanya mengguncang Roglic, melainkan juga seluruh tim Jumbo-Visma.
"Ini sangat disayangkan. Pogacar berada pada level yang berbeda dari kami saat ini. Primoz merasa baik dan tahu harus melakukan time trial dengan baik. Itu bukan time trial terbaiknya, tapi bukan yang terburuk. Kemenangan Tour terlepas dari tangan kami. Itu sangat mengecewakan," ucap Dumoulin.
Dumoulin (Kiri) memberikan support kepada Roglic setelah kehilangan gelar juara overall
Seperti halnya Dumoulin, Van Aert terkejut melihat Roglic kedodoran di La Planche des Belles Filles. Menurut juara ITT Belgia ini, Roglic sama sekali tidak tidak menunjukkan gejala tidak enak badan. Semua berjalan sangat normal sebelum balapan ITT berlangsung.
"Sangat menyakitkan melihat bagaimana Primoz mengalami kesulitan," kata Van Aert. "Itu tidak terlihat mulus seperti biasanya, dia kehilangan cadence-nya," tutur pembalap yang tampil spektakuler dalam melayani Roglic di TdF 2020 ini.
Primoz Roglic tertunduk lesu setelah kehilangan gelar juara overall
Kekalahan Roglic di etape 20 menjadi bencana terbesar untuk Jumbo-Visma. Mereka akan mengakhiri TdF 2020 tanpa mendapat satu gelar pun. Tentu saja hal ini sangat mengecewakan. Sebab Jumbo-Visma bekerja sangat baik dan tampil sangat kompak selama tiga pekan di Prancis.
"Kami berusaha keras setiap hari. Memberikan segalanya dan melakukan segalanya dengan sempurna. Kami bahkan siap untuk merayakannya. (Sayang) itu tidak berhasil, sangat mengecewakan," ujar Van Aert. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 14
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: ASO, Getty Images