Tidak perlu khawatir jika ingin berwisata atau bersepeda ke Banyuwangi. Sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bekerja ekstra keras untuk menjaga kesehatan dan keamanan wisatawan. Protokol kesehatan yang ketat diberlakukan di semua sektor. Termasuk sport tourism.
Sebelum membuka kembali pintu pariwisata pada Juni lalu, Banyuwangi telah melakukan sertifikasi kepada hotel, restoran, cafe, pusat perbelanjaan, hingga destinasi pariwisata. Tempat-tempat ini ditekankan untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Yang tidak siap dengan protokol kesehatan, ya tidak kami buka. Kami juga melakukan monitoring secara berkala," ungkap Guntur Priambodo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi kepada Mainsepeda.com.
Tak bisa dimungkiri grafik Covid-19 di Banyuwangi sempat naik pada Agustus lalu. Yang perlu diketahui, kenaikan itu berkembang dari tiga kluster, yakni pondok pesantren, perkantoran, serta tenaga medis. Hingga kini belum ada temuan kasus dari sektor sport tourism.
"Untuk sport tourism dan pariwisata yang telah kami buka, dari awal sudah kami kendalikan secara maksimal. Terutama di sosial ekonomi. Saya sendiri merupakan koordinator pengendali," tegas cyclist sekaligus bos tim balap sepeda Banyuwangi Road Cycling Comunity (BRCC) itu.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, para wisatawan diharapkan tidak ragu untuk melancong ke Banyuwangi. Khusus untuk para cyclist, akan ada event gowes seru yang diadakan 17 Oktober nanti. Namanya Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020.
Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 akan menantang para cyclist yang hobi nanjak untuk gowes ke kaki Gunung Ijen. Jaraknya memang pendek, hanya 34 kilometer. Namun rutenya betul-betul menarik dengan gradien maksimal 18 persen.
"Kalau kita bisa menjamin protokol kesehatan, seharusnya tidak ada kekhawatiran. Sebab ini kan sport tourism. Apalagi pemerintah pusat juga mengarahkan untuk membuka sektor sosial ekonomi. Yang penting pakai protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru," jelas Guntur.
Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 mengadopsi protokol kesehatan yang diterapkan di Tour de France dan MotoGP. Pertama, untuk memastikan bebas Covid-19, para peserta wajib melakukan minimal rapid test sebelum event berlangsung. Hasilnya harus diserahkan ke panitia saat pengambilan race pack.
Peserta wajib memakai masker di area start dan finis serta water station dan sepanjang neutral zone. Posisi peserta di garis start pun dibikin berjarak. Akan dibuat grid start laiknya MotoGP. Pelepasannya dilakukan per kategori.
Untuk menghindari kontak fisik, proses seremonial pemenang lomba di podium nanti juga mengadopsi sistem di MotoGP. Jadi, hadiah akan diserahkan di depannya, kemudian peserta akan mengambil sendiri hadiah tersebut tanpa ada jabat tangan dan sebagainya.
"Jika kita semua sama-sama menjaga protokol kesehatan, saya kira ini akan lebih bagus," terang penggagas Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 itu.
Bagi cyclist yang berminat bisa mendaftar di tautan yang tersedia di laman Mainsepeda.com, atau melalui Banyuwangisport.com. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 15
Audionya bisa didengarkan di sini