Ada orang Indonesia di top leaderboard Strava dunia. Namanya Asril Kurniadi Adenan. Cyclist asal Gresik ini adalah pencatat kilometer terbanyak di Strava pada Oktober ini. Hebatnya, pria yang akrab disapa Abah Asril mencapainya dengan gowes 300 kilometer setiap hari!

Abah Asril telah menempuh jarak 4.112,8 kilometer hingga Kamis (15/10) pagi. Torehan tersebut membuatnya menjadi nomor satu dunia di Strava untuk Oktober ini. Awalnya ia tidak tahu jika menjadi top leaderboard di Strava untuk bulan ini.

"Yang memberi tahu justru Mas Azrul (Ananda) dan teman-teman di AA SoS (Azrul Ananda School of Suffering). Mereka bilang kalau saya jadi top leaderboard di Strava dunia. Saya sendiri tak menyangka hal itu terjadi," aku Asril.

Dosen di Universitas Brawijaya (UB) Malang ini melakukannya secara tak sengaja. Mulanya ia mengikuti virtual race yang diadakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Event yang digelar untuk memperingati Dies Natalis ITS ke-60 itu berlangsung 20 September hingga 1 November.

"Istri sudah ikut duluan dan start sejak 20 September. Saya sendiri awalnya tidak tertarik. Kemudian saya diberitahu istri bahwa ada peserta yang sudah mencapai 1.800 kilometer pada 30 September kemarin. Akhirnya saya putuskan untuk ikut," cerita Abah Asril kepada Mainsepeda.com.

Ada dua misi yang diusung. Pertama, ia ingin menemani sekaligus memotivasi sang istri. Apalagi istrinya berada di tiga besar klasemen kategori putri. Kedua, Abah Asril ingin membuat persaingan makin seru. Bukan perkara mudah karena ia harus mengejar pemuncak klasemen yang sudah gowes 1.800 kilometer.

Ia langsung membuat perencanaan dan kalkulasi. Hasilnya, diputuskan untuk gowes 300 kilometer setiap hari. Sedangkan pesaingnya, yang menjadi top leaderboard itu, dapat menuntaskan jarak 150 kilometer hingga 180 kilometer per sehari. "Saya harus 300 kilometer sehari sampai bisa mengejar perolehan mereka," tegasnya.

Abah Asril memulainya pada 1 Oktober. Ia membutuhkan waktu 10 jam per hari untuk mencapai 300 kilometer. Ia membagi jadwal gowesnya dalam dalam empat sesi, pagi, siang, sore dan, malam. Karena masih harus mengajar secara daring, ia melakukan challenge ini di rumahnya menggunakan indoor trainer.

"Enaknya event ini kan tidak harus harus gowes outdoor. Jadi saya masih bisa mengajar di sela-sela gowes. Selama dua minggu ini saya tidak gowes keluar rumah. Tadinya saya tidak cerita. Setelah seminggu berjalan teman-teman di AA SoS mulai bertanya," ungkapnya.

Setelah menyamai perolehan jarak sang pemuncak klasemen pada hari kedelapan, Abah Asril kini menjadi top leaderboard ITS Virtual Race. Ia mencatatkan jarak lebih dari 4.100 kilometer dalam tempo dua pekan. Sang rival yang semula berada di puncak, melorot ke posisi kedua. Mereka terpaut gap 700 kilometer.

"Yang nomor dua ini agak alot. Sejak saya salip ia gowes dari pagi sampai malam. Istri saya sampai bilang kalau saya ini sedang menyiksa orang, hahaha," ungkapnya. "Walau saya nggak bisa menang, yang penting lawan tidak mendapatkan kemenangan itu dengan mudah," imbuh Abah Asril.

Mulanya ia menganggap misi ini mustahil. Tentu sulit untuk mengejar lawan dengan gap 1.800 kilometer. Tapi kemustahilan inilah yang membuatnya semakin termotivasi. Abah Asril juga bersyukur karena badannya selalu fit. Sehingga bisa gowes ratusan kilometer setiap hari.

Selain itu, Abah Asril juga memiliki tips untuk mengusir rasa bosan saat gowes indoor. "Mendengarkan musik dan menonton film. Makanya mancalnya harus di dekat televisi. Untuk musik, yang sering saya putar adalah musik rock. Biar gowesnya juga semangat," akunya.

Cyclist 48 tahun ini juga tak menyangka pencapaiannya di ITS Virtual Race membuatnya menjadi top leaderboard di Strava. Ia ditempel oleh seorang cyclist asal Lecce, Italia.

"Sekarang saya usahakan nambah 250 kilometer sehari. Misinya adalah breakaway. Saya ingin menjauh sejauh mungkin. Target saya adalah secepat mungkin mengunci gelar biar bisa santai. Saya mau pastikan semuanya sudah aman pada 31 Oktober nanti," jabarnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 18

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Asril Kurniadi

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Kolom Sehat: MTB
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway