Wilco Kelderman hanya dua hari mengenakan maglia rosa alias pink jersey. Pembalap Belanda itu kembali dicopotkan di Etape 20 Giro d'Italia 2020, Sabtu (24 Oktober). Dengan hanya satu etape tersisa, grand tour ini resmi menjadi duel antara dua pembalap. Antara rekan setimnya di Team Sunweb, Jai Hindley, melawan Tao Geoghegan Hart (Ineos Grenadiers).

Dua pembalap muda itu bertarung mati-matian di etape tanjakan terakhir ini. Setelah tiga kali menanjaki Sestriere, hanya mereka berdua contender yang tersisa pada 2 km terakhir. Hart punya bantuan. Super domestique Ineos, Rohan Dennis, membawa mereka ke posisi itu dan terus mengawal sampai napas terakhirnya.

Profil tanjakan Sestriere di Etape 20 Giro d'Italia 2020

Hindley berkali-kali mencoba lari, tapi Geoghegan Hart terus mampu menempel. Dan menjelang finis, Geoghegan Hart sprint duluan dan bertahan sampai meraih kemenangan.

Hindley memang harus agresif. Dia harus bisa mengalahkan, kalau bisa meninggalkan Hart, di etape ini. Sebab, etape penutup Minggu (25 Oktober) adalah etape time trial datar sejauh 15,7 km ke Milan. Di atas kertas, Geoghegan Hart lebih cepat dalam hal TT.

Kini, dengan kemenangan Hart dan bonus waktu di garis finis, kedua pembalap 24 tahun ini punya waktu sama di general classification (GC). Namun penyelenggara memutuskan pink jersey diberikan kepada Hindley, berdasarkan perhitungan waktu sepersekian detik.

Rohan Dennis mengawal Tao Geoghegan Hart hingga 2 kilometer akhir

Jadi, di etape TT penutup Minggu ini, Hindley akan mengenakan maglia rosa. Namun, ini seharusnya bukan kendala buat Geoghegan Hart. Asal tidak mengalami masalah, Hart seharusnya bisa lebih cepat dari Hindley. Dalam etape TT terakhir, yang panjangnya sekitar 30 km, Hart mampu mencatat waktu satu menit plus di depan Hindley. Jadi, minimal, Hart seharusnya 30 detikan lebih cepat dari Hindley di Milan.

Namun, dalam dunia balap, tidak ada yang 100 persen pasti. Giro d'Italia ini sudah menjadi salah satu yang paling ketat dalam sejarah!

Nah, seandainya prediksi Hart juara itu terwujud, maka ini benar-benar Giro d'Italia yang mengesankan buat Ineos Grenadiers. Mereka memasuki lomba ini mengandalkan Geraint Thomas. Sayang, sang leader harus out di pekan pertama karena terjatuh kena botol minum liar di aspal.


Tao Geoghegan Hart (kanan) mengalahkan Jai Hindley dalam adu sprint di Etape 20

Walau tanpa Thomas, Ineos Grenadiers tetap agresif. Merebut total enam kemenangan etape. Dan andai Hart tidak bertugas menunggu Thomas di pekan pertama, dia sekarang mungkin sudah memimpin GC dengan selisih waktu lumayan. Tapi yang berlalu sudah berlalu. Minggu ini, pembalap asal London itu punya kans untuk meraih gelar grand tour pertamanya. 

Sementara itu, Jai Hindley sudah siap menghadapi segala kemungkinan di etape penutup Minggu ini. "Entahlah. Saya akan memberikan segalanya besok, lalu kita lihat hasilnya bagaimana. Apa pun hasilnya nanti, saya sudah sangat happy dengan performa saya, dan sangat happy dengan performa tim di Giro ini," ucap pembalap asal Perth tersebut. (mainsepeda)

Hasil Etape 20 Giro d'Italia 2020 (Top Ten)
1. Tao Geoghegan Hart (Inggris) Ineos Grenadiers 4 jam 52 menit 45 detik
2. Jai Hindley (Australia), Sunweb +0
3. Rohan Dennis (Australia), Ineos Grenadiers +25
4. Joao Almeida (Portugal), Deceuninck-QuickStep +1:01
5. Andrea Vendrame (Italia), AG2R la Mondiale +1:34
6. Einer Augusto Rubio Reyes (Kolombia), Movistar +1:35
7. Pello Bilbao (Spanyol), Bahrain McLaren +1:35
8. Wilco Kelderman (Belanda), Sunweb +1:35
9. Attila Valter (Hungaria), CCC +1:48
10. James Knox (Inggris), Deceuninck-QuickStep +2:00

General Classification usai 20 dari 21 Etape (Top Ten)
1. Jai Hindley (Australia), Sunweb 85 jam 22 menit 7 detik
2. Tao Geoghegan Hart (Inggris), Ineos Grenadiers +0
3. Wilco Kelderman (Belanda), Sunweb +1:32
4. Pello Bilbao (Spanyol), Bahrain McLaren +2:51
5. Joao Almeida (Portugal), Deceuninck-QuickStep +3:14
6. Jakob Fuglsang (Denmark), Astana +6:32
7. Vincenzo Nibali (Italia), Trek-Segafredo +7:46
8. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe +8:05
9. Fausto Masnada (Italia), Deceuninck-QuickStep +9:24
10. Hermann Pernsteiner (Austria), Bahrain McLaren +10:08

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 19

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: RCS Sport, Getty Images

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Campagnolo Kembali ke Balapan WorldTour 2025
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Journey to TGX 2024, Penuh Cerita Tak Terlupakan
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
De Bleu CC Gairah Kota Biru
Taiwan KOM 2024 - Rute Lama Kena Gempa, Rute Baru Jadi 150 Km
Remco Evenepoel Celaka saat Latihan, Patah Beberapa Tulang
Lionel Taminiaux Memimpin Etape Pertama Tour of Guangxi 2024