Sam Bennett (Deceuninck–QuickStep) seharusnya dikukuhkan sebagai pemenang Etape 9 La Vuelta a Espana 2020, Kamis (29/10) malam. Kemenangannya dicopot karena dianggap melakukan manuver berbahaya saat sprint. Juri memutuskan Pascal Ackermann (Bora-Hansgrohe) sebagai juara etape ini.
Bennett menjadi yang tercepat dalam balapan yang berakhir dengan adu sprint di Aguilar de Campoo itu. Ackermann finis kedua dan Gerben Thijssen (Lotto Soudal) menempati posisi ketiga. Namun, meski balapan telah usai, upacara penghormatan pemenang tak kunjung dilakukan.
Setengah jam setelah berakhirnya Etape 9, juri memutuskan untuk mencopot kemenangan Bennett dan mendegradasi pembalap asal Irlandia tersebut ke posisi 110. Bennett dihukum karena sprint yang tidak teratur sehingga membahayakan pembalap lainnya.
"Sam Bennett memukul Emils Liepins (Trek-Segafredo) dengan bahunya ketika sedang sprint. Pembalap Irlandia ini didegradasi dan Pascal Ackermann mengambil kemenangan dengan selisih yang sangat kecil di depan Gerben Thijssen," tulis laman resmi La Vuelta.
Hukuman terhadap Bennett membuat Patrick Lefevere berang. Bos tim Deceuninck–QuickStep tersebut menumpahkan kekesalannya di Twitter. Menurut Lefevere, Bennett hanya berusaha mempertahankan posisi saat Liepins mencoba masuk ke jalur sprint-nya.
"Omong kosong macam apa ini. Sam berada di kereta sprint-nya dan pembalap Trek Segafredo berusaha menariknya keluar dari jalur tersebut. Tapi kami sudah lama tahu ketidakmampuan VAR-nya UCI," tulis pria asal Belgia berusia 65 tahun tersebut.
Serangan Lefevere dibalas General manager Trek Segafrfedo Luca Guercilena. "Bennett mencoba menjatuhkannya dua kali dengan cara yang sama sekali tidak benar dan tidak berguna. Gambar TV sudah cukup jelas. Tidak diperlukan VAR sama sekali," tulis Guercilena.
Sementara itu, Ackermann menaruh iba atas apa yang dialami Bennett. Tapi di sisi lain pembalap asal Jerman itu senang karena keadilan akhirnya ditegakkan. "Saya pikir, setelah semua kecelakaan di pekan lalu, kami para pembalap harus menjaga satu sama lain," ucap Ackermann kepada Eurosport.
Musim ini adalah debut Ackermann di La Vuelta. Sejauh ini performanya tidak mengecewakan. Pembalap 26 tahun itu menempati posisi keempat di Etape 4. Kemudian ia menjadi pemenang di Etape 9. "Tim melakukan pekerjaan luar biasa. Saya senang bisa memberikan kemenangan ini untuk mereka," katanya.
Dengan drama yang terjadi dalam adu sprint di Aguilar de Campoo, tidak ada pergerakan substansial dalam general classification (GC). Richard Carapaz (Ineos Grenadiers) tetap memimpin secara keseluruhan dan berhak mengenakan jersey merah.
Sementara Primoz Roglic (Jumbo-Visma) sempat ganti sepeda di 13 kilometer menjelang finis. Namun ia masih mampu mengejar peloton jauh sebelum sprint. Roglic masih berada di posisi kedu adi GC. Ia tertinggal 13 detik dari Carapaz. (mainsepeda)
Hasil Etape 9 La Vuelta a Espana 2020 (Top Ten)
1. Pascal Ackermann (Jerman), Bora-Hansgrohe 3 jam 39 menit 55 detik
2. Gerben Thijssen (Belgia), Lotto-Soudal +0
3. Max Kanter (Jerman), Sunweb +0
4. Jasper Philipsen (Belgia), UAE-Team Emirates +0
5. Jakub Mareckzo (Italia), CCC +0
6. Alexis Renard (Prancis), Israel Start-Up Nation +0
7. Jon Aberasturi (Spanyol), Caja Rural-Seguros RGA +0
8. Lorrenzo Manzin (Prancis), Total Direct Energie +0
9. Robert Stannard (Australia), Mitchelton-Scott +0
10. Reinardt Janse Van Rensburg (Afrika Selatan), NTT Pro Cycling +0
General Classification usai 9 etape dari 18 etape (Top Ten)
1. Richard Carapaz (Ekuador), Ineos Grenadiers 36 jam 11 menit 1 detik
2. Primoz Roglic (Slovenia), Jumbo-Visma +13
3. Dan Martin (Irlandia), Israel Start-Up Nation +28
4. Hugh Carthy (Inggris Raya), EF Pro Cycling +44
5. Enric Mas (Spanyol) Movistar +1:54
6. Felix Grossschartner (Austria), Bora-Hansgrohe +3:28
7. Esteban Chaves (Colombia), Mitchelton-Scott +3:28
8. Alejandro Valverde (Spanyol), Movistar +3:35
9. Marc Soler (Spanyol), Movistar +3:40
10. Wout Poels (Belanda), Bahrain McLaren +3:47
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 20
Foto: Getty Images, Eurosport