Rangkaian Tour de Borobudur 2020 berakhir Sabtu (31/10). Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ajang gowes terbesar di Jawa Tengah (Jateng) tersebut digelar dalam 21 seri. Rutenya pun dibikin berbeda-beda. Disesuaikan dengan keinginan serta kemampuan pesertanya.
Samba (Semarang Bicycle Association) sebagai pihak penyelenggara mempersiapkan event ini dengan matang. Sesuai dengan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Tour de Borobudur tahun ini dikemas dalam format baru.
Gowes dilakukan setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Total ada 21 seri, mulai 15 Agustus hingga 31 Oktober. Jumlah pesertanya dibatasi. Hanya 30 hingga 50 cyclist saja sekali jalan. Karena terbatas itulah membuat value-nya lebih tinggi.
"Tahun ini lebih eksklusif karena kami membatasi jumlah pesertanya. Selain itu bisa per grup dalam sekali gowes. Dari segi kontrol, kami bisa mengikuti masing-masing peserta. Benar-benar eksklusif, baik dari segi perjalanan hingga urusan fotografi," bilang Tri Santoso, Bendahara Samba.
Start-nya dibuat berpindah-pindah. Selama Agustus lalu gowes dimulai dari kantor Bank Jawa Tengah (Jateng). Kemudian berpindah Wisma Perdamaian. Khusus untuk seri pamungkas, start dilakukan di kantor BNI Kota Magelang.
Rutenya dibuat fleksibel, mengikuti masing-masing peserta. Normalnya Tour de Borobudur menyelesaikan medan sejauh 115 kilometer. Tapi untuk para newbie, rutenya bisa diperpendek. Opsi inilah yang membuat peserta ajang ini happy.
"Cost-nya memang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Juga lebih capek karena gowes tiap akhir pekan. Tapi benar-benar happy karena hanya event kami yang tetap berjalan," bilang Tri Santoso.
Tour de Borobudur tahun ini diklaim diikuti lebih dari 900 peserta. Menurut Tri Santoso, mayoritas peserta datang dari sekitar Jateng dan Pulau Jawa. Kabar baiknya, banyak klub atau komunitas baru yang menjadi peserta.
Khusus untuk seri pamungkas, pesertanya adalah para undangan VIP dari berbagai kalangan. Termasuk Letjen (Purn) TNI Tatang Sulaiman dan Irjen (Pol) Royke Lumowa. Gubernur Ganjar Pranowo beserta istrinya Siti Atikoh juga turut berpartisipasi.
Rutenya dibuat pendek, sekitar 76 kilometer. Tapi medannya penuh tanjakan. "Rute ini bisa menjadi alternatif untuk Tour de Borobudur berikutnya. Karena tanjakannya yang lumayan berat, plus panoramanya yang sangat indah," ungkapnya.
Dari titik mula, peserta gowes nanjak menuju Ketep pass di Kecamatan Sawangan, Magelang. Tanjakan ini memiliki gradien rata-ratanya 8 persen. "Teman-teman dari Surabaya menyebutnya mini Bromo. Sangat asri karena di kanan-kiri bisa melihat pepohonan dan pemandangan indah," imbuhnya.
Samba mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh Ganjar Pranowo kepada Tour de Borobudur. Tak sekadar memberikan restu saja, Ganjar enam kali ikut dan berhasil finis di Candi Borobudur.
"Pak Gubernur sangat support dengan adanya Tour de Borobudur. Karena tujuannya adalah pariwisata. Beliau puas dengan apa yang kami lakukan," ungkapnya.
Kerja keras Samba dalam menggelar Tour de Borobudur 2020 diganjar penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) kategori touring sepeda terlama, yakni 21 kali.
Penutupan Tour de Borobudur 2020 sekaligus menjadi launching ajang Borobudur Marathon 2020. "Setelah Tour de Borobudur, sekarang kita serahterimakan ke Borobudur Marathon. Jadi event tetap jalan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat," ucap Ganjar. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 20
Foto: Rahmad Hidayat