Penyanyi Vidi Aldiano menemukan dunia baru setelah menjalani operasi kanker ginjal pada Desember 2019. Pria kelahiran Jakarta ini mulai jatuh cinta dengan sepeda sejak Februari 2020. Berawal dari sepeda lipat, kini Vidi telah hijrah ke road bike. Ia sering gowes keliling kota bersama rekan-rekannya.

Akhir tahun lalu menjadi periode yang sulit untuk Vidi. Setelah beberapa kali melakukan tes kesehatan di salah satu rumah sakit di Singapura, Vidi divonis mengidap kanker ginjal. Ia naik ke meja operasi pada Desember 2019. Operasinya berhasil. Vidi bisa beraktivitas lagi, tapi dengan batasan-batasan dari tim dokter.

"Setelah operasi itu ada beberapa kegiatan yang tidak bisa saya lakukan. Dengan kondisi satu ginjal, saya mengurangi olahraga yang berat," ungkap Vidi dalam konferensi pers Salonpas Sport Virtual Ride 2020, Selasa (3/11) siang.

Vidi Aldiano sempat gowes dengan sepeda lipat sebelum hijrah ke road bike

Vidi memilih olahraga kardio. Awalnya ia mencoba lari. Kemudian ia banting setir ke sepeda sejak Februari 2020. Ia sempat gowes menggunakan sepeda lipat. Seminggu kemudian, karena teman-temannya beralih ke road bike, Vidi pun kepincut untuk hijrah ke sepeda balap.

Sempat berhenti bersepeda pada awal pandemi, Vidi kembali aktif gowes dalam beberapa bulan terakhir. "Menurut saya, bersepeda ini lumayan aman untuk masa-masa sekarang. Saya sangat parno dengan pandemi, tapi sepeda membuat saya merasa sangat aman," ungkapnya.

Terjun ke dunia sepeda membuatnya menanbah banyak teman. Selain itu, Vidi juga menemukan banyak hal selama gowes. "Saya melewati daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah saya kunjungi. Saya mendapakan banyak referensi tempat baru," aku penyanyi yang baru saja merilis lagu 'Tak Bisa Bersama' itu.

Selain itu, Vidi juga menemukan cara baru untuk menikmati masa liburan. Menurutnya, sepeda sudah menjadi lifestyle di Indonesia dewasa ini. "Saya merasa lebih sehat. Jam tidur pun lebih rutin. Sekarang jam 9 atau 10 malam sudah tidur," bilang penembang 'Nuansa Bening' ini.

Vidi mengaku tak memaksa tubuhnya untuk gowes jarak jauh. Jarak tempuhnya pendek. Maksimal 50 kilometer sekali jalan. "Saya tahu saya ada batasnya. Bagi saya, 30-50 kilometer itu sudah cukup," ungkap Vidi. "Ketika ada teman yang ride di atas 100 kilometer, saya memilih untuk menyemangati saja," candanya.

Sementara itu, Salonpas Sport Virtual Ride 2020 yang mengusung tema "Challenge Yourself to Keep Moving" ini akan dilaksanakan mulai dari 20 November hingga 6 Desember. Peserta wajib menyelesaikan gowes sejauh 100 kilometer untuk mendapatkan medali finisher. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 20

Foto: Instagram Vidi Aldiano

Populer

Eddy Merckx dan Ridley Evaluasi Kerja Sama dengan Tim Balap Sepeda
Donasi "Tantangan Johnny Ray" Disalurkan ke Panti Asuhan di Gresik
Bintaro Loop: Trek Menantang dan Fasilitas Lengkap
Registrasi Sulut KOM Challenge 2022 Dibuka 25 Mei
Pendaftaran Blue Fire Ijen dan Kediri Dholo KOM Dibuka, Dapatkan Slot Bromo KOM
Aluminium Siap Kembali Melawan Karbon
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Cyclist Banyak Menderita Eating Disorder karena Diet Berlebihan
Fotografer Bersepeda, Bagikan Tips Motret Sambil Gowes
Perjalanan Jakarta-Paris Royke Lumowa Tuntas: 20 Ribu Km, Elevasi 150 Ribu, 5 Border Penuh Drama