Lagi-lagi, etape yang seharusnya “normal” berlangsung mendebarkan di Giro d’Italia 2018. Etape 12, yang berjarak 214 km dari Osimo ke Sirkuit Imola, Kamis 17 Mei, di atas kertas adalah etape sprint biasa. Apalagi finisnya di sirkuit yang kondang lewat balap mobil Formula 1.
Hujan lebat membuat momen-momen akhir etape jadi “abnormal.” Jalanan basah, bahkan tergenang, plus tanjakan-tanjakan pendek di jalanan sekitar sirkuit, membuat persaingan jadi sulit ditebak.
Etape 12 yang disertai hujan ini berlangsung mendebarkan, pembalap saling attack di 20 km terakhir.
Para pembalap silih berganti attack, mencoba peruntungan pada 20 km terakhir. Apalagi beberapa sprinter sudah tercecer, termasuk pemakai jersey ciclamino (ungu) sebagai pemimpin klasemen poin, Elia Viviani (Quick-Step Floors).
Pada akhirnya, pada km terakhir, sprinter Irlandia Sam Bennet melakukan gerakan cerdik. Dia melakukan akselerasi kejutan menjelang finis, sempat menahan kecepatan untuk menyimpan tenaga, lalu tancap gas lagi saat para pesaing habis-habisan mengejar.
Pembalap Bora-Hansgrohe itu pun meraih kemenangan keduanya di Giro d’Italia 2018. Sejarah juga mencatatnya sebagai pembalap Irlandia pertama yang menang dua etape di grand tour Italia ini.
Danny van Poppel (LottoNL-Jumbo) finis kedua, sedangkan Niccolo Bonifazio (Bahrain-Merida) finis ketiga.
Usai etape, Bennett mengakui kalau manuvernya sebelum finis adalah sebuah spekulasi.
“Saya sempat mengira akan terjadi bunch sprint. Kami masih punya dua rekan di barisan depan, tapi saya tidak tahu apakah mereka masih punya cukup energi. Saya tidak ingin kehilangan lagi kemenangan. Jadi saya memutuskan untuk lari lebih dini. Saya tidak tahu saya mampu bertahan atau tidak, tapi saya mampu mengejutkan sejumlah pesaing. Pada akhirnya itu menguntungkan saya,” paparnya.
Sam Bennet adalah pembalap Irlandia pertama yang menang dua etape di grand tour Italia ini.
Di belakang mereka, peloton relatif utuh, termasuk para unggulan general classification (GC). Sehingga tidak ada perubahan posisi di sepuluh besar GC.
Bagi Bennett, kemenangan ini membuka peluang mengejar Viviani di klasemen poin. Hanya 22 poin memisahkan mereka berdua. Untuk meraih jersey ungu itu, Bennett harus memastikan kemenangan sprint lagi di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Hanya 22 poin memisahkan Sam Bennet (Bora-Hansgrohe) dengan Elia Viviani (Quick-Step Floors) dalam klasemen poin. Bennet harus memastikan kemenangan sprint untuk bisa merebut jersey ungu.
Termasuk di Etape 13 Jumat ini (18 Mei), yang berlangsung 180 km dari Ferrara ke Nervesa della Battaglia. Di atas kertas, ini juga jadi etape datar dan sprint. Tapi di Giro d’Italia 2018, yang di atas kertas belum tentu sama dengan kenyataan… (mainsepeda)
Hasil Etape 12 Giro d'Italia 2018 (Top Ten)
1. Sam Bennet (Irlandia), Bora-Hansgrohe 4 jam 49 menit 34 detik
2. Danny Van Poppel (Belanda), LottoNL-Jumbo
3. Niccolo Bonifazio (Italia), Bahrain-Merida
4. Baptiste Planckaert (Belgia), Katusha-Alpecin
5. Jurgen Roelandts (Belgia), BMC
6. Michael Morkov (Denmark), Quick-Step Floors
7. Manuel Belletti (Italia), Androni Giocattoli-Sidermec
8. Clement Venturini (Prancis), AG2R Mondiale
9. Florian Senechal (Prancis), Quick-Step Floors
10. Enrico Battaglin (Italia), LottoNL-Jumbo
General Classification setelah 12 dari 21 Etape
1. Simon Yates (Inggris), Mitchelton-Scott 51 jam 57 menit 55 detik
2. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb +47 detik
3. Thibout Pinot (Prancis), Groupama-FDJ +1 menit 4 detik
4. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida +1 menit 18 detik
5. Richard Carapaz (Ekuador), Movistar +1 menit 56 detik
6. George Bennet (Selandia Baru), LottoNL-Jumbo +2 menit 9 detik
7. Rohan Dennis (Australia), BMC +2 menit 36 detik
8. Pello Bilbao (Spanyol), Astana +2 menit 54 detik
9. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe +2 menit 55 detik
10. Fabio Aru (Italia), UAE Team Emirates +3 menit 10 detik