Menjadi juara dunia 2020 merupakan prestasi tertinggi bagi Julian Alaphilippe (Deceuninck-QuickStep). Rider asal Prancis tersebut meraihnya di Sirkuit Imola, Italia, akhir September lalu. Akan tetapi, ada satu gelar yang diidam-idamkan, yakni juara Tour de France.
Sebagai pembalap lokal, Alaphilippe pernah hampir juara di Tour de France 2019. Saat itu ia menguasai jersey kuning selama duapekan. Sayang mimpinya ambyar di tiga etape terakhir. Alaphilippe yang berhasil dikudeta Egan Bernal, harus rela menyerahkan gelar juara kepada pembalap Ineos Grenadiers itu.
Alaphilippe juga sempat mengenakan jersey kuning di Tour de France 2020. Tapi durasinya singkat, hanya tiga hari. Ia kehilangan maillot jaune akibat melanggar aturan feeding di Etape 5. Alaphilippe hanya finis di posisi ke-36 di General Classification (GC).
"Sekarang, setelah memenangkan Kejuaraan Dunia, saya sangat ingin memenangkan Tour de France,” kata pembalap 28 tahun itu dalam sebuah wawancara dengan acara Bistrot Vélo dari Eurosport, seperti yang dilansir Cyclingnews.
"Dua balapan yang selalu membuat saya bermimpi adalah Kejuaraan Dunia dan Tour de France. Tentu saja, saya ingin memenangkan balapan Monuments dan balapan Classics. Akan tetapi, jika saya hanya bisa memilih satu, itu adalah memenangkan Tour de France," tegas Alaphilippe.
Juara Brabantse Pijl 2020 ini juga membahas tentang rute Tour de France 2021 nantil. Menurutnya, medan di etape-etape awal amat cocok untuknya. "Tapi untuk saat ini saya hanya memikirkan tentang persiapan untuk memulai musim dan Tour selalu datang sedikit setelahnya," imbuhnya.
Alaphilippe juga mengungkapkan rencananya tahun depan. Salah satu balapan yang ia ingin ikuti adalah Tour of Flanders. Ia sudah melakoni debut di Flanders pada tahun ini. Sayang ia gagal finis karena mengalami kecelakaan. "Tour of Flanders adalah balapan yang saya suka, dan saya ingin kembali ke sana," terangnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 22
Foto: ASO, Getty Images