Jumbo-Visma sudah berancang-ancang jika suatu saat Primoz Roglic, Steven Kruijswijk, dan Tom Dumoulin memilih pensiun atau hengkang. Tim asal Belanda ini tengah mempersiapkan Sepp Kuss sebagai pemimpin masa depan.
Roglic, Kruijswijk, dan Dumoulin adalah tiga pembalap yang memimpin Jumbo-Visma saat ini. Mereka seharusnya tampil bersamaan di Tour de France 2020. Akan tetapi, cedera Kruijswijk di Critérium du Dauphiné membuat namanya dicoret dari skuad.
Roglic akhirnya menjadi leader bersama Dumoulin. Komposisi ini dipertahankan di La Vuelta a Espana 2020. Sementara Kruijswijk ditunjuk sebagai pemimpin di Giro d'Italia 2020. Terlepas dari ketiga figur ini, plus Wout van Aert, ada Sepp Kuss yang juga tampil mengesankan musim ini.
Perannya untuk Jumbo-Visma di Tour de France dan La Vuelta adalah bukti kualitas pembalap asal Amerika Serikat itu. Kuss adalah seorang domestique bagi Roglic. Bahkan pembalap asal Slovenia secara khusus meminta Kuss selalu ada setiap ia berlaga.
Kontribusi besar pembalap asal Amerika Serikat itu diakui Sports Director Jumbo-Visma Merijn Zeeman. "Sepp Kuss telah tumbuh lebih kuat tahun ini," ungkap Zeeman dalam wawancara dengan Wielerflits seperti yang dilansir Cyclingnews.
Sepp Kuss menjadi pengawal Roglic di Tour de France dan La Vuelta a Espana musim ini
Menurut Zeeman, pembalap 26 tahun itu sering menjadi pembalap terakhir di tim yang bisa bertahan di pendakian bersama Roglic. Kuss bisa menawarkan dukungan dan bantuan yang berharga untuk jawara La Vuelta 2020 itu.
"Bersama-sama, kami benar-benar menemukan kunci bagaimana Sepp berhasil berkembang dengan baik. Akan tetapi, proses itu masih jauh dari selesai," kata Zeeman. "Jika Anda ingin menjadi pemenang Grand Tour, Anda harus mampu melaju dengan sangat cepat dan memulihkan kondisi dengan sangat baik. Anda harus menguasai banyak aspek balapan," imbuhnya.
Zeeman menilai Kuss sudah menguasai beberapa aspek di antaranya. Tapi belum semuanya. "Mungkin Sepp memang pebalap yang bisa mengambil alih peran Primoz, Tom, dan Steven di masa depan. Tapi masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan," terangnya.
George Bennett juara Gran Piemonte 2020
Selain Kuss, Zeeman juga menyebut nama George Bennett. Seperti halnya Kuss, pembalap asal SElandia Baru ini juga diturunkan di Tour de France dan La Vuelta. Bedanya, peran Bennett tidak semenonjol efek Kuss terhadap kesuksesan Roglic. Selain itu, Bennett tak lagi muda. Usianya 30 tahun.
"Jika George tidak balapan di Tour de France maka ia bisa tampil sangat baik di La Vuelta. Ia bisa membuat dunia tercengang di sana," kata Zeeman. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 23
Foto: AFP, Cor Vos