Gowes di Brasilia Bisa Kebut-kebutan di Taman

| Penulis : 

Brasil dikenal sebagai negara sepak bola, ibu kota sepak bola dunia. Negara ini melahirkan banyak pesepak bola top macam Pele, Ronaldo Luís Nazário de Lima, Ronaldinho, hingga Neymar. Tak cuma itu saja, Brasil merajai sepak bola dengan lima gelar Piala Dunia.

Meski masyhur dengan sepak bola, Brasil juga ramah dengan olahraga lainnya. Salah satunya bersepeda. Dua cyclist asal Indonesia, Anis Mustora dan Aldila Avezine akan berbagi kisah mereka gowes di Brasil. Baik selama di ibu kota Brasilia hingga menjajal rute Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Anis dan Aldila gabung di komunitas Giro Master

Anis dan Aldila adalah dua cyclist Indonesia yang kini bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brasilia, Brasil. Anis berasal dari Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Ia aktif gowes sejak 2015 dan pernah gabung komunitas di dekat kediamannya di Depok.

                Anis Mustofa (kiri) bersama Atase Pertahanan KBRI Brasilia-DF Kol. Pnb. Arif Adi Nugroho

Sementara Aldila berasal dari Malang. Seperti halnya Anis, ia rutin bersepeda sejak lima tahun lalu. Bedanya, jika Anis awalnya menggunakan sepeda gunung (MTB), Aldila mulanya memakai sepeda fixed gear (fixie). Keduanya baru beralih ke road bike sejak hijrah ke Brasil.

"Setiba di Brasil pada 2018, saya melanjutkan dengan MTB lagi. Akan tetapi, karena ada masukan dari teman-teman, akhirnya terpengaruh juga menggunakan road bike. Setelah mencoba, ternyata memang lebih ringan dan terpacu untuk lebih cepat," aku Anis.


Aldila gowes di Parque da Cidade Dona Sarah Kubitschek

"Juga terpengaruh dari lingkungan. Sebab lingkungan di Brasilia ini mayoritas pakai road bike. Komunitas di sini cukup besar dan dinamis. Infrastrukturnya cukup mendukung untuk road bike. Banyak segmen yang enak untuk nge-loop," timpal Aldila yang datang ke Brasil pada awal 2018.

Pemerintah Brasil, termasuk Brasilia seolah mendorong warganya untuk aktif berolahraga. Menurut Anis dan Aldila, infrastruktur di Brasilia sangat cocok untuk olahraga lari dan gowes. Perumahan, atau yang di sini dinamakan blok, selalu memiliki jalur sepeda. Medannya cenderung flat khas perkotaan.

Parque da Cidade Dona Sarah Kubitschek adalah pusat olahraga dan rekreasi di Brasilia

Braslilia juga punya Parque da Cidade Dona Sarah Kubitschek. Sebuah taman kota seluas 420 hektare. Disebut sebagai sebagai taman kota terbesar di Amerika Selatan. Di dalamnya terdapat taman hiburan, danau buatan, lapangan olahraga, jalur pejalan kaki, dan jalur khusus lari dan bersepeda.

Jalur tersebut cukup luas dan dibagi tiga lajur. Lajur paling kiri untuk lari. Lajur kanan, atau paling luar, untuk yang mereka gowes dengan kecepatan di atas 30 km/jam. Kalau mau gowes santai atau lebih pelan, bisa ke lajur tengah atau lingkar dalam.

"Kalau gowes di lingkar luar harus ngebut karena banyak komunitas yang gowes di atas 30 km/jam. Kalau kita gowes di lingkar luar dan tidak ngebut, bisa ditegur dan disuruh minggir karena membahayakan peloton," ungkap Anis.

Rute gowes di Parque da Cidade Dona Sarah Kubitschek

Dalam sekali nge-loop bisa menempuh jarak 9,7 kilometer. Karena suasananya yang aman dan nyaman, tak mengherankan apabila komunitas-komunitas sepeda di Brasilia yang sering gowes di Parque da Cidade Dona Sarah Kubitschek.

"Masyarakat di sini juga respek terhadap bersepeda. Makanya pemerintah Brasil juga sering membagikan aneka aksesori kepada pesepeda. Seperti rompi warna kuning, botol minum dengan warna mencolok. Jadi bisa dilihat dari belakang," tutur pengguna Trek Emonda SL 5 dics ini.

Lajur sepeda bagian kanan khusus untuk yang gowes dengan kecepatan tinggi

Berkat dukungan pemerintah, terutama dalam hal infrastruktur, membuat komunitas sepeda berkembang sangat pesat di Brasil. Ada banyak komunitas di wilayah Brasilia, Santa Catarina, Rio de Janeiro, Sao Paulo. Menurutnya, olahraga sudah jadi bagian dari keseharian masyarakat Brasil.

"Komunitas road bike di Brasil sangat berkembang sekali. Orang Brasil secara genetik memang unggul, hal itu yang membuat mereka kompetitif. Kami dalam berkomunitas di sini juga sering ngebut-ngebut. Itu memacu kami untuk lebih baik lagi dan mengimbangi mereka," bilang Aldila. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 23

Foto: Dokumentasi Anis Mustofa dan Aldila Avezine

Populer

Tim Safety dan Medis Siaga Mengawal Peserta Journey to TGX 2024
Journey to TGX 2024: Hanif Finisher Pertama di Pasar Pon Trenggalek
Ditemani Hujan, Asril Kurniadi Dkk Tiba Pertama di CP Tulungagung
Journey to TGX 2024: Saling Jaga, Finis Sebenarnya Adalah Rumah
Journey to TGX 2024: Termuda 16 Tahun, Terjauh dari Toraja
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Kalender Mainsepeda 2025: Dibuka EJJ, Trilogy Telah Menanti
GCR Malang Punya Jersey Baru, Lebih Sejuk dan Menarik
Giliran EJJ Boleh Berbagai Jenis Sepeda, Kecuali eBike!