Jogjakarta dan Jawa Tengah bagian selatan ini menyimpan sejuta pesona. Bukan hanya pesona budaya yang kental tapi juga rute main sepeda yang menawan! Di sekeliling Jogja banyak gunung yang menarik untuk para climber.Bicara Jogja tentu tidak lepas dari Gunung Merapi. Ada gunung tentu ada tantangan menanjak, tentunya juga ada pemandangan indah di atas sana! So, rute main sepeda kali ini ke point New Selo yang mencapai 1770 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Nggak kuat? Jangan khawatir, bisa stop beristirahat di Ketep Pass dengan ketinggian 1100 mpdl sebagai pitstop pertama atau di Desa Selo dengan ketinggian 1500 mdpl sebagai pitstop kedua sebelum naik ke point tertinggi gardu pandang New Selo yang merupakan gerbang pendakian Gunung Merapi dari arah utara.
Point tertinggi yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali ini sangat keren karena posisinya berada di lereng Gunung Merapi yang masih aktif dan Merbabu di utara yang gagah dan tenang.
Saya sendiri yang kebetulan sejak kecil tinggal di Jogjakarta, Selo climb adalah salah satu tanjakan favorit saya untuk berlatih ketika masih aktif menjadi atlet. Sampai saat ini banyak tim sepeda yang melakukan training camp di Jogja dan dan Jawa Tengah serta para cyclist non atlet pun sering mengasah kemampuan mereka di sini.
Untuk menuju Selo climb, ada beberapa pilihan rute, bisa dari barat via Blabak atau dari timur via Jatinom Klaten Boyolali. Sssttt… yang dari barat lebih ‘berat’ tentunya lebih menantang! Hehehe……
Start dari Tugu Jogjakarta yang persis di tengah kota, ambil rute jalan utama Jogja-Semarang menuju arah Muntilan Blabak sejauh 31 km. Hingga pertigaan Blabak ini, belok kanan ambil jalur menuju Ketep Pass via jalan Sawangan Blabak sejauh 16 km dengan kemiringan gradient rata-rata 5 persen. Jalur ini bisa dianggap sebagai pemanasan sebelum menu tanjakan sesungguhnya.
Tersisa 5 km sebelum Ketep Pass, siap-siap pindah chainring kecil dan sprocket besar karena tanjakan mulai curam dengan gradient maksimal 15 persen. Capek? Tunggu dulu ini masih belum sampai finish!
Masih sejauh 15 km lagi untuk mencapai Puncak desa Selo di ketinggian 1500 mdpl. Tapi tenang saja, jarak sejauh ini akan ‘terbayar’ dengan pemandangan yang spektakuler! Merapi Merbabu di kanan kiri berebut pandangan mata kita!
Sambil menikmati pemandangan gunung dan tebing, jalur ini ada jalanan rolling lumayan buat atur nafas. Sesekali kita akan mendapati jalanan turun dengan tikungan tajam berliku dan tanjakan terjal seketika di hadapan. Tidak ada ruginya, tantangan ini untuk mengasah teknik cornering dan shifting gear.
Sesampai di desa Selo, rasanya akan nanggung bila tidak sekalian dituntaskan hingga naik puncak New Selo yang berada di sisi gunung Merapi, cuman nambah 1,4 km taaaaaapiiiiii…. setinggi 268 meter! Jadi kira-kira average gradient akan 15 persen dan maksimal nanjaknya adalah 27 persen!
Saya rekomendasikan menggunakan compact chainring 50/34 dan sprocket belakang 28 atau 32 agar tidak turun dan nuntun sepeda. Hehehe…..
Setelah sampai di atas, ada beberapa pilihan warung silahkan rehat menikmati teh panas dengan sejuknya udara serta damainya pegunungan.
Puas beristirahat, rute arah balik ke Jogja tidak perlu lewat jalan yang sama agar tidak bosan. Kita bisa balik ke Jogja lewat Boyolali. Jadi rute ini melingkar besar mengitari gunung Merapi. Jarak total ‘lingkaran’ ini sekitar kurang lebih sekitar 140 km.
Kami menyebutnya rute ‘Ring of Fire’ karena mengelilingi gunung Merapi yang masih aktif, membelah dua gunung Merapi dan Merbabu. Sungguh, rute main sepeda ini menjadi rute favorit cyclist seluruh Indonesia yang mampir ke Jogja karena total jarak hanya 140 km, elevasi gain mencapai 2000 m disertai jalanan yang sepi dan mulus. Saya dan kawan-kawan disini siap menemani teman-teman main sepeda ke ‘Ring of Fire’ ini. (*)