Juara Dunia Dayung Rebut Gelar Juara Dunia Zwift

| Penulis : 

Kejutan terjadi di Kejuaraan Dunia Esport Bersepeda yang berlangsung di platform Zwift, Rabu (9/12) malam. Rider asal Jerman Jason Osborne berhasil menjadi juara dunia untuk kelompok putra. Osborne bukan pembalap profesional. Ia adalah mantan juara dunia cabang olahraga dayung nomor lightweight single sculls putra pada 2018 lalu.

Jerman menurunkan empat nama di ajang ini. Tiga di antaranya adalah pembalap profesional, yakni Jonas Rapp (Team Hrinkow Advarics Cycleang), Miguel Heidemann (Leopard Pro Cycling), dan Lucas Carstensen (Bike Aid). Cuma Osborne yang bukan pembalap pro.


Jason Orborne meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Dayung 2018 nomor lightweight single sculls putra

Berusia 26 tahun, Osborne adalah pedayung spesialis nomor sculls. Baik di kelas single, double maupun quadruple. Prestasi terbaiknya adalah meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Dayung 2018 yang berlangsung di Plovdiv, Bulgaria. Ia merajai nomor lightweight single sculls putra.

Selain sebagai atlet dayung, Osborne juga menggeluti dunia sepeda. Menurut data Procyclingstats, pria asal Mainz ini berpartisipasi dalam Kejuaraan Nasional Jerman nomor Individual Time Trial (ITT) pada 2018 dan 2019. Prestasinya lumayan bagus. Setelah menempati ranking kedelapan pada 2018, ia naik ke posisi enam pada 2019.

Rabu malam, Osborne resmi menyandang status anyar sebagai juara dunia Zwift. Ia membalap di depan grup elit yang terdiri dari pembalap WorldTour seperti Rigoberto Uran (Kolombia) dan Victor Campenaerts (Belgia). Melakukan manuver sejak 400 meter terakhir, Osborne berhasil finis pertama dan merebut jersey pelangi.

"Saya tahu bahwa itu adalah 80 detik terakhir yang penting. Manuver saya tidak terlalu terlambat dan tidak terlalu dini. Jadi saya bisa berjalan ke arah yang berbeda dan itu cukup terbuka untuk semua orang. Ini tidak seperti jalur yang benar-benar berbukit bagi para climber, jadi itu cukup menjadi pertaruha," katanya seusai balapan.

Kejuaraan Dunia Esport Bersepeda pertama di dunia ini berlangsung di sirkuit "Watopia Figure 8 Reverse", sepanjang 50 kilometer dengan elevasi 483 meter. Sebelum finis di atas Watopia Hilly KOM (QOM), pembalap harus nanjak sepanjang 1 kilometer dengan gradien 5,5 persen.

Tom Pidcock (Inggris) sempat memimpin di 23 kilometer tersisa. Aksinya berhasil ditangkap Edvald Boasson Hagen (Norwegia). Giliran Victor Campenearts (Belgia) yang menyerang di 17 kilometer tersisa. Aksi Campenearts berhasil digagalkan oleh rekannya di tim Qhubeka Assos, Domenico Pozzovivo (Italia).

Saat balapan tersisa kurang dari 2,5 kilometer, hanya ada 40 pembalap di garis depan. Ketika memasuki pendakian terakhir, Osborne mengikuti serangan rekan senegaranya Jonas Rapp. Rapp memimpin Osborne untuk pergi di 500 meter terakhir. Osborne mengambil alih di 100 meter kemudian. Ia melaju makin kencang dan menjauh dari peloton.

"Pada dasarnya, saya berlatih dengan cukup baik dalam beberapa minggu terakhir dan mempersiapkan yang terbaik yang saya bisa. Saya tahu kesempatannya cukup terbuka karena rute ini cocok untuk banyak orang," akunya.

Selain membawa pulang jersey pelangi, baik versi digital maupun yang asli, Osborne juga mendapatkan hadiah 8.000 Euro. Setelah menjadi juara dunia Zwift, Osborne kembali ke dayung dayung dan melanjutkan pelatihannya untuk Olimpiade 2021 di Tokyo, Jepang. Ia menargetkan medali emas di nomor lightweight double sculls.

Sementara itu, Ashleigh Moolman Pasio (Afrika Selatan) berhasil menjadi juara dunia Zwift untuk kelompok putri. Rider 35 tahun yang musim depan akan membela tim SD Worx itu mengungguli Sarah Gigante asal Australia dan Cecilia Hansen dari Swedia.

"Itu sangat luar biasa. Saya bukan penggemar balapan virtual sebelum lockdown. Sekarang saya memenangkannya. Saya sangat bangga," ucap juara nasional Afrika Selatan nomor ITT dan road race itu. (mainsepeda)

Hasil Kejuaraan Dunia Esport Bersepeda Putra (Top Ten)
1. Jason Orborne (Jerman) 1 jam 5 menit 15 detik
2. Anders Foldager (Denmark) +1,74
3. Nicklas Pedersen (Denmark) +2,09
4. Ollie Jones (Selandia Baru) +2, 53
5. Benjamin Hill (Selandia Baru) +2,55
6. Lionel Vujasin (Belgia) +2,73
7. Matteo Dal-Cin (Kanada) +2,88
8. Freddy Ovett Australia) +3,05
9. Ryan Larson (Amerika Serikat) +3,10
10. Jonas Hvideberg (Norwegia) +3,11

Hasil Kejuaraan Dunia Esport Bersepeda Putri (Top Ten)
1. Ashleigh Moolman-Pasio (Afrika Selatan) 1 jam 13 menit 27 detik
2. Sarah Gigante (Australia) +0
3. Cecilia Hansen (Swedia) +1,24
4. Lauren Stephens (Amerika Serikat) +1,26
5. Jacquie Godbe (Amerika Serikat) +1,39
6. Annika Langvad (Denmark) +1,42
7. Laura Matsen Ko (Amerika Serikat) +1,53
8. Emma Belforth (Swedia) +1,66
9. Kristen Kulchinsky (Amerika Serikat) +5,22
10. Bre Vine (Australia) +6,11

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 25

Foto: Zwift, Instagram Jason Osborne

Populer

Sepeda Patah Jadi Dua, Mohoric Selamat karena Helm
Evolusi Endurance Bike: Bisa Dipasangi Ban 35 Mm (atau Lebih)
Tips Merawat Jersey Sepeda Agar Tetap Awet
Octoberfest in Toraja, Agenda Terberat Oljen CC pada Tahun ini
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Tim Mancanegara Mulai Berdatangan ke Bumi Blambangan 
Modifikasi Yeezy Boost Jadi Clipless  
Shimano GRX, Grupset Khusus untuk Gravel Bike
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Bagaimana Merakit Sepeda Weight Weenie alias Super Ringan
Tampilan Baru Strava: Lebih Sempurna dan Akurat