Bersepeda bukan sekadar olahraga untuk AKBP Dolly Arimaxionari Primanto. Menurut Plt Kapolres Jepara itu, gowes adalah gaya hidup. Ia sudah aktif gowes sejak 2011, semasa masih bertugas di Surabaya. Saat dimutasi ke Jawa Tengah (Jateng), ia menjadi penggerak Central Java Police Cycling (CJPC).
CJPC adalah wadah bagi anggota kepolisian di wilayah Jateng yang hobi gowes. Jumlah anggotanya sudah hampir 200 orang. Sebagai salah satu member dengan jam terbang tinggi dan acap kali mengikuti event-event bersepeda di Indonesia, Dolly sering mendorong rekan-rekannya untuk gowes.
"Yang jelas sejak akhir 2017 sampai sekarang, kami selalu menyemangati teman-teman. Jangan sampai kendor dalam gowes. Jangan sampai tercerai berai walaupun pindah tugas. Tetap bisa mengatur langkah, ritme, dan komunikasi," katanya kepada Mainsepeda.com.
Sejumlah jenderal serta seniornya di kepolisian juga ikut bergabung di CJPC. Di sela-sela kesibukannya sebagai polisi, CJPC tetap melakukan gowes bareng setiap akhir pekan. Rutenya bervariasi, tidak sekadar di lingkungan Semarang dan sekitarnya saja.
Misalnya ketika Dolly masih menjabat sebagai Kapolres Rembang. Ia mengajak kawan-kawannya untuk gowes dari Rembang ke Blora. Kini, saat ia menjabat sebagai Plt Kapolres Jepara, Dolly juga mengundang rekannya gowes ke Jepara. Menurutnya, ada rute menarik sekaligus menantang dan harus dicoba.
"Gowes dari pusat kota Jepara ke arah Sreni. Jaraknya sekitar 70 kilometer dan nanjak sekitar 10 kilometer," kata mantan Wakapolres Sidoarjo tersebut.
Dolly mulanya lebih sering bersepeda statis di gym. Kemudian untuk merasakan sensasi touring dengan sepeda, ia bergabung dengan komunitas Surabaya Road Bike Community (SRBC). Ada banyak aspek yan bisa diserap dari SRBC. Termasuk etika saat berpeloton dan ilmu tentang bersepeda lainnya.
Saat dipindah ke Jateng pada 2017, rekan-rekannya sudah mengenal Dolly sebagai polisi yang hobi gowes. Ia menjadi tujuan saat kawannya ingin bersepeda. Apalagi Dolly juga memiliki jam terbang tinggi. Ia sering ikut event seperti Gran Fondo New York (GFNY) Bali, Audax East Java 333 km, hingga Bromo KOM Challenge.
"Kalau senior mau ke Semarang, pasti telepon saya untuk urusan sepeda. Kalau pas tidak ada agenda, saya selalu menemani. Juga ketika ada yang mau beli sepeda, kadang mereka juga bertanya ke saya. Saya akan merekomendasi ke teman-teman yang punya toko sepeda," bilang Dolly.
Selain menjadi motor penggerak di CJPC, ia juga berkawan akrab dengan komunitas di Jateng. Dolly memiliki hubungan erat dengan Semarang Bicycle Association (Samba). Saat di Rembang, ia menggandeng komunitas Rembang Road Bike Cycling (RRBC). Ketika pindah ke Jepara, ia merangkul Jepara Road Bike Comunity (JRBC).
Dolly juga membentuk Selain Bhayangkara Bicycle Club (BBC) semasa di Rembang, serta menggelar Tour de Rembang pada Februari 2020 lalu. "Saat saya meninggalkan Rembang, mereka masih aktif gowes. Anggotanya sudah lebih dari 70 orang. Mereka bahkan bikin kelas pagi dan sore," katanya bangga.
Seperti ketika di Rembang, Dolly juga ingin membuat event bersepeda di Jepara. Menurutnya, Jepara memiliki potensi untuk menjadi tujuan gowes. Tinggal bagaimana Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan komunitas setempat mendorong dan mendukung rencana ini.
Soal gowes, Dolly mengaku rutin berlatih minimal tiga kali dalam seminggu. Selain untuk menjaga performa, ia juga tidak mau "kewer" saat gowes bareng atau sedang mengikuti event. Untuk urusan tunggangan, ia mantap memilih Trek Emonda dan S-Works Tarmac SL6. Dolly sempat gonta-ganti merek. Tapi hanya dua sepeda inilah yang membuatnya nyaman.
"Sebenarnya saya awalnya tidak suka sama sekali dengan sepeda. Saya beli pun untuk dipajang. Lambat laun saya mulai tertarik, malah jadi ketagihan, dan kini menjadi gaya hidup. Bagi saya, bersepeda adalah perang dengan waktu. Jadi harus pintar atur waktu," bilang Dolly. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 26
Foto: Dokumentasi AKBP Dolly A. Primanto, Rahmad Hidayat