Setelah mengulas masalah jantung dalam Podcast Main Sepeda beberapa waktu lalu, ada banyak pertanyaan yang ditujukan kepada dr. Dhany Prasetyanto, Sp.BTKV, FIHA, cyclist sekaligus dokter bedah thoraks kardiak & vaskular. Salah satunya tentang cara bersepeda aman setelah terkena serangan jantung.
Dua orang pengikut Podcast Main Sepeda bernama Erwin BM dan Heru Sulistyawan mengaku pernah mengalami masalah dengan jantungnya. Erwin pernah mengalami anfal jantung. Sedangkan Heru telah memasang satu ring di jantungnya.
Menurut dr. Dhany, olahraga setelah serangan atau operasi jantung itu sebenarnya disarankan. Ia menyarankan untuk mengikuti program rehabilitasi jantung. Program ini dibuat khusus untuk orang yang baru saja terkena serangan atau bermasalah dengan jantung. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi jantung seperti sediakala.
"Orang tersebut akan diawasi oleh perawat selama mengikuti program ini. Mereka akan melakukan senam atau olahraga kardio yang ringan, seperti berjalan di treadmill atau bersepeda statis. Makin lama akan ditingkatkan intensitas dan frekuensinya," jelasnya.
Jika sudah gowes lagi setelah mengalami masalah jantung, dr. Dhany menyarankan untuk mengubah frekuensi bersepedanya. Olahraga rutin itu perlu, tapi jangan dilakukan seminggu sekali. Akan lebih baik jika berolahraga rutin setiap hari dengan durasi yang lebih pendek.
"Mungkin sebelumnya gowes seminggu sekali dan memakan waktu empat hingga lima jam. Bisa diubah menjadi gowes setiap hari, tapi durasinya lebih pendek, sekitar 45 menit atau satu jam. Itu saya rasa lebih bersahabat untuk jantung," terangnya.
Menurutnya, jika tidak ada keluhan setelah masalah jantung, seperti sesak napas atau nyeri di dada, itu adalah sinyal bahwa sebenarnya kondisi jantung sudah mendekati optimal. "Jadi seharusnya bisa tanpa masalah," tuturnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 27
Foto: Dewo Pratomo