Mark Cavendish menegaskan bahwa ia masih cukup bagus dan bisa di WorldTour. Pembalap asal Inggris tersebut akan menjalani musim ke-15 bersama Deceuninck-QuickStep. Ada campur tangan Specialized yang membantu memuluskan mimpi Cavendish untuk bergabung dengan tim yang dipimpin Patrick Lefevere itu.
Cavendish pernah menjadi salah satu pembalap terbaik di dunia. Ia telah memenangkan 30 etape di Tour de France dan 15 etape di Giro d'Italia dalam kurun waktu 2008 hingga 2016. Kariernya mulai tenggelam setelah terserang virus Epstein-Barr pada 2017. Cavendish memang tetap membalap, tapi cuma menjadi pelengkap.
Setelah kering prestasi bersama Team Dimension Data dan Bahrain McLaren, Cavendish memutuskan pulang ke Deceuninck-QuickStep. Pembalap 35 tahun tersebut pernah menghabiskan waktu tiga tahun bersama tim asal Belgia ini.
"Saya seorang realis. Saya tidak ingin berpegang pada sesuatu atau mencoba menyelesaikan karir saya seperti di cerita dongeng. Saya hanya tahu saya masih bagus," kata Cavendish seperti yang dilansir Cyclingnews.
"Terakhir kali saya membantu mereka, mereka menambahkan sesuatu untuk saya. Jadi mengapa tidak bergabung dengan mereka jika ini tahun terakhir saya atau jika saya mendapat sepuluh tahun lagi dalam karier ini. Pada akhirnya, saya paling bahagia. Berada di sini dan kesempatan untuk kembali dan balapan untuk Deceuninck-QuickStep adalah mimpi," jelas Manx Missile, julukannya.
Sebenarnya, bergabungnya Cavendish ke Deceuninck-QuickStep adalah langkah mustahil. Sebab Lefevere sudah tidak memiliki cukup anggaran untuk membayar sprinter 35 tahun tersebut. Adalah Specialized yang membuka pintu untuk Cavendish di tim berjuluk Pasukan Serigala itu.
"Saya membantu mengembangkan Venge. Ini adalah sepeda yang dibuat untuk saya, itu adalah sepeda yang terbukti sebagai tunggangan terbaik untuk saya menangkan. Karena semua itu, saya tahu bahwa saya dapat membicarakan produk seperti yang dilakukan sponsor," akunya.
Kehadiraan Cavendish memperkaya barisan sprinter di Deceuninck-QuickStep. Tim ini memiliki Sam Bennett yang meraih jersey hijau di Tour de France 2020 lalu. Mereka juga punya sprinter asal Kolombia Alvaro Hodeg serta Fabio Jakobsen yang perlahan-lahan pulih dari kecelakaan mengerikan di Tour de Pologne.
"Bersepeda telah menjadi hidup saya, selama saya ingat dan akan selalu begitu. Saya hanya ingin terus menikmati balapan, untungnya dengan mengenakan seragam Deceuninck-QuickStep tahun ini," ucapnya. (mainsepeda)
Foto: Deceuninck-QuickStep, Wout Beel