Pandemi Covid-19 membawa berkah untuk Brompton. Merek sepeda asal Inggris tersebut laris manis di pasaran. Permintaan sepeda Brompton bahkan telah melampaui kemampuan perusahaan untuk memasok pasar sepeda di seluruh dunia. Ada lonjakan pesepeda baru selama pandemi ini.
Untuk memenuhi permintaan yang melonjak, perusahaan berkekuatan 500 orang yang berbasis di London itu akan merekrut lebih dari 100 orang tahun ini. Tujuannya untuk meningkatkan produksi dan berinvestasi dalam sepeda listrik dari sepeda lipat yang sangat disukai para cyclist.
"Kami telah memutuskan akan melakukannya. Ini kesempatan sekali dalam satu generasi. Kami merekrut seperti gila-gilaan," ucap CEO Brompton Will Butler-Adams kepada Financial Times. Ia yakin pasar Brompton tak akan terpengarus meski Inggris telah keluar dari Uni Eropa.
CEO Brompton Will Butler-Adams
"Sekarang adalah waktunya untuk meningkatkan investasi pada staf dan fasilitas produksi. Tujuannya untuk mendukung ekspansi kami di Jerman, Amerika, dan pasar utama Asia, di samping pertumbuhan berkelanjutan kami di Inggris," jelasnya seperti yang dilansir Yahoo Finance.
Brompton mengatakan telah menjual 59.000 sepeda pada lalu. Jumlah ini meningkat 10.000 di tahun sebelumnya. Brompton juga mengalami peningkatan omset sebesar 34 persen. Margin kotor meningkat 49,7 persen. Lebih banyak dibandingkan dengan 48,9 persen pada tahun sebelumnya.
"Kami telah berada dalam periode sejak lockdown (April 2020) di mana kami tidak dapat memenuhi permintaan," ungkap Butler-Adams.
Perusahaan ingin meningkatkan ekspor ke Uni Eropa setelah Brexit. Butler-Adams menargetkan penjualan di Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat harus lebih besar dari Inggris. Selain itu, ia membidik Tiongkok sebagai pasar terbesar kedua. (mainsepeda)
Foto: Financial Times, Brompton