Ada kabar bagus untuk pembalap-pembalap yang sempat galau karena jadwal Olimpiade Tokyo yang berdekatan dengan Tour de France 2020. Para pembalap tidak perlu pusing karena pihak penyelenggara memastikan atlet tidak perlu menjalani karantina seperti yang sempat dikhawatirkan sebelumnya.

Wacana karantina selama 14 hari di Negeri Sakura membuat sejumlah pembalap nyut-nyutan. Sebab, Olimpiade akan berlangsung 23 Juli hingga 8 Agustus. Sementara balapan terbesar di dunia Tour de France baru tuntas pada 18 Juli, kurang dari seminggu sebelum pembukaan Olimpiade.

Jika aturan karantina 14 hari itu diterapkan, mereka harus memilih antara Tour de France dengan Olimpiade. Pilihan yang sulit. Kini, pembalap top seperti Tadej Pogačar, Primož Roglič, Greg Van Avermaet, dan Wout van Aert tak perlu pusing lagi karena mereka tak harus menjalani karantina.

Sebagai gantinya, mereka harus terbebas Covid-19 dalam tes swab PCR pada 72 jam, atau tiga hari, sebelum ke Tokyo. Selain itu, atlet juga dibekali aplikasi dan harus melaporkan kondisi kesehatan mereka selama 14 hari sebelum datang ke Jepang.

Atlet juga harus mencatat suhu tubuh harian mereka atau jika merasa mengalami gejala Covid-19. Data tersebut akan dibagikan dengan otoritas Jepang. Buku setebal 33 halaman itu menjelaskan, atlet hanya harus dites dalam empat hari sekali. Mereka dilarang berkompetisi jika dinyatakan positif Covid-19 dalam pengujian itu.

Atlet juga harus mendaftarkan perjalanan, akomodasi, dan kegiatan yang akan dilakukan selama 14 hari pertama di Jepang. Termasuk di mana mereka akan berlatih dan siapa pun yang akan berinteraksi dengan mereka selama di Jepang. Mulai dari rekan satu tim, pelatih, atau staf kontingen lainnya.

Panduan ini merekomendasikan tentang penggunaan masker atau face shield dan mencuci tangan secara teratur. Atlet juga diperingatkan untuk tidak melakukan kontak fisik seperti berpelukan, tos, dan berjabat tangan. Mereka juga wajib menjaga kontak seminimal mungkin. Selama makan, pastikan jaraknya sekitar dua meter.

Atlet juga diberitahu untuk tinggal di tempat resmi Olimpiade dan diharamkan menggunakan transportasi umum, mengunjungi pusat kebugaran, kawasan wisata, toko, restoran, atau bar. Siapa pun dengan gejala Covid-19 akan dibawa ke klinik khusus untuk menjalani pengujian dan tidak dapat bertanding sampai semuanya jelas.

"Kepatuhan Anda terhadap aturan dan instruksi tersebut adalah kunci untuk berhasil mencapai tujuan bersama, yaitu memastikan bahwa kesehatan semua peserta Olimpiade dan Paralimpiade dilindungi. Juga bahwa pertandingan diselenggarakan dengan aman," tulis buku panduan itu.

Dalam buku itu juga disebutkan bahwa akan ada konsekuensi bagi atlet yang melanggar aturan selama Olimpiade nanti. Pertama, mereka dilarang ke venue pertandingan. Yang paling berat, partisipasi sang atlet akan dicabut.

Dalam buku panduan itu juga dijelaskan tentang vaksi. "Anda tidak akan diminta untuk menerima vaksin terlebih dulu untuk berpartisipasi di Olimpiade. Semua aturan yang diuraikan dalam buku ini ini akan berlaku, baik Anda telah menerima vaksin atau belum," tutup dokumen tersebut. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 31

Foto: Olympic.org

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris