Breakaway akhirnya meraih kemenangan di Giro d’Italia 2018, di Etape 18, Kamis, 24 Mei. Pembalap Quick-Step Floors, Maximilian Schachmann, mencapai finis pertama usai rute sepanjang 196 km, dari Abbiategraso menuju tanjakan di Prato Nevoso.

Ini adalah kemenangan pertama Maximilian Schachmann (Quick-Step Floors) di grand tour.

Schachmann meraih kemenangan setelah meninggalkan Ruben Plaza (Israel Cycling Academy) dan Mattia Cattaneo (Androni Giocattoli-Sidermec) pada kilometer terakhir. Ini adalah kemenangan pertama pembalap Jerman berusia 24 tahun itu di arena WorldTour, di sebuah grand tour.

profil Etape 18 Giro d'Italia 2018.

Secara resmi, kemenangan pertama breakaway tahun ini diraih oleh Esteban Chavez (Mitchelton-Scott) pada etape keenam di Mount Etna. Namun, waktu itu dia sebenarnya terkejar oleh peloton, khususnya oleh rekan setim sendiri, Simon Yates. Di garis finis dia diberi kesempatan menang, Yates mengalah.

Kali ini, Schachmann benar-benar meraih kemenangan murni bagi breakaway. Kelompok besar sudah memisahkan diri dari peloton sejak awal, dan memimpin di kisaran 15 menit saat memasuki tanjakan terakhir yang panjangnya 14 km.

Peloton berisikan para unggulan general classification (GC) membiarkan kelompok itu pergi, karena tidak satu pun anggotanya mengancam di urutan atas klasemen.

12 pembalap dalam kelompok breakaway yang mengantarkan Maximilian Schachmann (Quick-Step Floors) mencapai finis pertama di Prato Nevoso.

Pada 9 km terakhir, para anggota breakaway yang tersisa mulai saling attack. Satu per satu berguguran, hingga akhirnya hanya tiga tersisa di kilometer terakhir. Schachmann tancap gas di kelokan terakhir dan tidak terkejar.

“Rasanya luar biasa. Senang bisa memenangi etape di grand tour pertama saya. Semua sepakat ini adalah Giro yang sangat berat, membuat kemenangan ini terasa lebih menyenangkan,” kata Schachmann usai etape.

KEJUTAN, YATES TERCECER!

Sementara juara sudah ditentukan, dunia harus menunggu 11 menit kemudian sebelum kelompok GC mencapai garis finis. Sama seperti yang di depan, pada km-km akhir terjadi attack demi attack dari peloton ini.

Mereka saling memancing, mencoba mencuri waktu dari satu sama lain untuk memperbaiki posisi di klasemen GC.

Persaingan pertama terjadi antara Miguel Angel Lopez (Astana) dan Richard Carapaz (Movistar), dua pembalap yang bersaing berebut white jersey sebagai pembalap muda terbaik. Dari duel ini, Lopez mampu finis duluan, memperkuat posisi di puncak klasemen pembalap muda.

Saat 2 km tersisa, Tom Dumoulin (Team Sunweb) berusaha melarikan diri. Gagal. Lalu Chris Froome (Team Sky) gantian attack, diikuti Domenico Pozzovivo (Bahrain-Merida) dan Dumoulin.

Andalan GC, Tom Dumoulin (Team Sunweb), Chris Froome (Team Sky) dan Domenico Pozzovivo (Bahrain-Merida) saling attack di dua kilometer terakhir. 

Saat inilah tiba-tiba suasana jadi “hidup.” Karena pemakai maglia rosa (pink jersey), Simon Yates (Mitchelton-Scott), tidak mampu mengikuti pesaing terdekatnya. Ya, Yates untuk kali pertama ketinggalan di tanjakan Giro d’Italia!

Simon Yates (Mitchelton-Scott) tercecer dan Dumoulin berhasil memperpendek jarak di klasemen GC menjadi 28 detik. 

Di akhir etape, Froome, Pozzovivo, dan yang terpenting Dumoulin, berhasil mencuri hampir 30 detik dari Yates. Padahal dua hari ke depan masih menyuguhkan rute dan tanjakan yang lebih berat!

Jumat ini (25 Mei) misalnya, Giro akan menempuh 184 km dan empat tanjakan. Termasuk di antaranya Colle delle Finestre, yang berupa tanjakan jalan kerikil.

Kalau sampai Yates kehilangan waktu lagi di Etape 19, maka Giro d’Italia kembali berlangsung supermendebarkan!

Menanggapi prospek mengejar Yates, Dumoulin belum mau terlalu sesumbar. “Ini hari yang baik (buat saya). Tapi dua hari ke depan sangatlah beda, dan jauh lebih berat dari hari ini. Jadi kita lihat saja nanti,” kata sang juara bertahan, yang kini hanya tertinggal 28 detik di belakang Yates.

Komentar Yates? Pembalap 25 tahun itu mencoba pasang wajah tenang. “That’s okay,” ucapnya singkat. (mainsepeda)

 

Hasil Etape 18 Giro d’Italia 2018 (Top Ten)

1. Max Schachmann (Jerman), Quick-Step Floors 4 jam 55 menit 42 detik

2. Ruben Plaza (Spanyol), Israel Cycling Academy + 10 detik

3. Mattia Cattaneo (Italia), Androni Giocattoli-Sidermec + 16 detik

4. Christoph Pfingsten (Jerman), Bora-Hansgrohe + 1 menit 10 detik

5. Marco Marcato (Italia), UAE Team Emirates + 1:26

6. Michael Morkov (Denmark), Quick-Step Floors + 1:36

7. Vlacheslov Kuznetsov (Rusia), Katusha-Alpecin + 1:52

8. Jos Van Emden (Belanda), LottoNL-Jumbo + 3:22

9. Alex Turrin (Italia), Wilier Triestina-Selle Italia + 3:29

10. Davide Ballerini (Italia), Androni Giocattoli-Sidermec + 5:09

 

General Classification setelah 18 dari 21 Etape

1. Simon Yates (Inggris), Mitchelton-Scott 75 jam 6 menit 24 detik

2. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb + 28 detik

3. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida + 2 menit 43 detik

4. Chris Froome (Inggris), Team Sky + 3:22

5. Thibaut Pinot (Prancis), Groupama-FDJ + 4:24

6. Miguel Angel Lopez (Kolombia), Astana + 4:54

7. Rohan Dennis (Australia), BMC + 5:09

8. Pello Bilbao (Spanyol), Astana + 5:54

9. Richard Carapaz (Ekuador), Movistar + 5:59

10. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe + 7:05

 

Foto: cyclingnews.

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Investor Kakap dari Tiongkok, Akankah Bawa XDS Astana Keluar dari Degradasi?
Kediri Dholo KOM 2024: Kisah di Balik Simpang Lima Gumul
Recovery Ride Journey To TGX 2024: Menikmati Suasana Asri Trenggalek
SUB Launching Seri 05AM Warna Putih
East Java Journey 2023: Fian Cari Rawon, Woro Andalkan Minimarket
KOM Pertama, Sepuluh Tahun Lalu
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima