Menurut Anda, perlu tidak mengunggah momen-momen Anda bersepeda ke media sosial? Untuk masa sekarang, mungkin yang menjawab "Ya" bisa di atas 90 persen. Memang, salah satu konten medsos paling sering diunggah adalah ketika pemilik akunnya sedang berolahraga. Dan kita semua tahu, bersepeda sedang hits sekarang ini.
Konten-konten bersepeda yang sering diunggah antara lain:
1. Pose Cantik
Kalau yang ini biasanya kaum hawa. Akan berpose yang se-cute atau se-cantik yang dia bisa. Ada yang sambil kakinya ditekuk, bibirnya lancip, macam-macam lah. Tapi menurut saya yang pria jangan ikut-ikutan. Kasihan temannya bisa mual kalau lihat. Wkwkwkw...
2. Balapan
Kalau yang suka beradu cepat, yang sering di-upload adalah video ketika berlomba. Baik resmi atau lomba dadakan antar teman. Apalagi saat di tanjakan terjal. Kalau rute flat pasti ada foto finish yang dramatis seperti finis-finis di grand tour.
Di bawah derasnya guyuran air hujan di UC Loop. (Foto: Dewo Pratomo)
3. Rangkuman Perjalanan
Ini dianggap penting untuk menjelaskan ke pengikut sejauh mana, lewat mana, dan berapa lama bersepedanya. Cyclist bisa memilih beberapa aplikasi seperti Strava, Relive, Endomondo, dan masih banyak lagi. Ketika sudah selesai perjalanan, maka aplikasi tersebut akan menunjukkan detail perjalanan di peta, diikuti keterangan jarak, elevasi, dan waktu tempuh secara apik.
4. Makanan
Konten-konten makan di mana atau menu apa yang dilahap ketika bersepeda juga menjadi salah satu yang ditunggu. Maklum, orang seperti saya bersepeda agar bebas makan. Maaf sebelumnya untuk tim poso alias puasa, yang kurang setuju dengan konten seperti ini. Teruskanlah para pejuang kuliner, dukung UMKM sekitar! Terutama yang disajikan dengan kearifan lokal.
5. Konyol
Ada saja ulah pesepeda untuk membuat konten yang lucu. Ada yang ber-Tiktok ria dengan konyolnya, atau nge-prank temannya. Kalau hal ini, saya punya satu cerita yang menurut saya konyol sekali. Detailnya begini:
Waktu saya bersepeda di hari Minggu, beberapa teman mendatangi tempat saya nge-loop. Kita tidak selalu bersama, tapi pasti akan bertemu karena loop-nya memungkinkan untuk berpapasan.
Singkat cerita, saya mendapati teman saya, si Jupe, gembos bannya di dekat pos satpam. Keadaan terlihat sudah terkendali, si Om Anu sudah siap membantu. Pada waktu saya datang, ban dalam baru sudah terpasang. Mereka tinggal memompa bannya.
Saya bilang ke mereka, "Stop, pakai pompa saya saja, pasti lebih cepat." Kebetulan waktu itu saya membawa pompa elektrik saya yang mungil. Ternyata, Om Anu sigap. Dia mengambil handphone dan mem-video proses itu dengan sedikit improvisasi agar jadi materi konten. Dia berujar: "Ini baru pompa." Sambil "membuang" pompa manualnya ke rerumputan.
Lalu kameranya fokus ke pompa elektrik saya yang bergetar dan mengeluarkan suara khas layaknya kompresor kecil. Setelah itu, kita makan dan meneruskan untuk membenahi ban “yang ngerepoti” itu. Setelah selesai kita pun pulang.
Beberapa jam berlalu. Ternyata grup WA saya berbunyi. Om Anu gelisah. Dia bilang, "Wah bodoh ini."
Saya tanya kenapa, ternyata pompanya yang dibuang itu benar-benar terbuang. Lupa diambil lagi untuk dibawa pulang. Jadi, momen konyol dia membuang pompanya sendiri itu juga dia rekam sendiri!
Karena saya dekat tempat kejadian itu, saya kembali ke sana untuk mencarinya. Dasar nasib, pompa konyol itu telah hilang. Kekonyolan Om Anu ini tidak bisa hilang dari ingatan. Saya terus tersenyum mengingat kekonyolan itu.
Kalau punya teman seperti ini, lestarikanlah. Supaya hidup kalian akan penuh kelucuan akibat kekonyolannya. Semoga dia tidak berhenti berbuat hal-hal yang lucu! Dan bagi yang senang bikin konten, tolong jangan lakukan apa yang Om Anu lakukan! Pompa itu memang kecil, tapi belinya tetap pakai uang. (johnny ray)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 33
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Dewo Pratomo