Walau masih musim pandemi, kebanyakan pesepeda akan menjalani hobi bersama teman. Memang, saat ini bersepeda adalah salah satu sarana bersosialisasi paling populer. Begitu banyak tempat makan yang tak terlalu besar, atau penjual makanan kaki lima, yang dilarisi oleh para cyclist tersebut. Seorang teman saya yang tidak gowes, pernah mengutarakan kekecewaan ketika tukang sate langganannya sudah kehabisan lebih cepat gara-gara gerombolan pesepeda makan di sana.
Rute dan tempat makan itu bervariasi sekali. Ada yang cenderung memilih sebuah rute atau melewati daerah tertentu karena ingin menyantap hidangan di depot tertentu. Walau harus memutar 3-5 km tidak apa-apa. Asal jujugan idaman bisa didatangi.
Padahal, memilih rute dan makanan itu tidak semudah membalik tangan. Jarak, ketinggian, serta tujuan akhirnya sangat berpengaruh. Misalnya, saya suka makan ayam goreng, Si Om Anu suka yang manis-manis (karena yang cantik membosankan katanya), sementara Si Dadu yang diet ketat memilih puasa.
Misalnya, saat menawarkan sebuah rute kondang di sekitar Surabaya, Jatijejer Climb. Kita bisa menjualnya begini: "Yuk ke Jatijejer. Nanti kita lewat jalur dalam saja dari Sidoarjo, lewat jalan desa jadi tidak terlalu ramai. Jalan ke sananya lebih sepi daripada rute lain. Kanan-kiri masih terbentang sawah dengan latar belakang gunung. Tempat finishnya juga besar dan bersih, cocok untuk social distancing. Ada rawon enak juga."
Jadi, dalam bersepeda, Anda bisa mengasah ilmu marketing Anda. Semakin tinggi ilmu Anda, semakin tidak masuk akal rute yang bisa kalian tawarkan. Dan, bagi yang benar-benar hebat, walau bakal kecapekan dan pucat, korbannya tetap bisa tersenyum dan tidak kapok ke sana lagi!
Selama ini, saya sudah biasa dijadikan asuransi oleh teman-teman, jadi jaminan kalau selalu ada saya di belakang mereka. Jadi, carilah asuransi lain untuk kebutuhan Anda sendiri! (johnny ray)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 36
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: @motretsport